Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Senin, 26 Agustus 2024, 8:38:00 PM WIB
Last Updated 2024-08-26T13:38:18Z
BERITA PERISTIWANEWS

Gempa Bumi Magnitudo 5,8 Guncang Gunung Kidul Yogyakarta, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Advertisement


Yogyakarta|MATALENSANEWS.com-Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta, pada malam ini, Senin (26/8/2024), tepat pada pukul 19.57 WIB. Pusat gempa berada di laut, sekitar 95 km barat daya Gunung Kidul, dengan kedalaman 30 km.


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui unggahan di akun media sosial X (sebelumnya Twitter), menyampaikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. "Gempa Mag:5.8, 26-Agu-24 19:57:42 WIB, Lok:8.78 LS,110.27 BT (95 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:30 Km, tdk berpotensi tsunami," tulis BMKG.


Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa ini dirasakan oleh masyarakat di sekitar Yogyakarta dan wilayah sekitarnya dengan intensitas bervariasi, tergantung pada jarak dari pusat gempa. Skala Modified Mercalli Intensity (MMI) memberikan gambaran mengenai kekuatan getaran yang dirasakan oleh warga.


- I MMI: Getaran sangat lemah, hanya dirasakan oleh sedikit orang dalam keadaan sangat tenang.

- II MMI: Getaran lemah, dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang tergantung bergoyang.

- III MMI: Getaran dirasakan nyata di dalam rumah, seperti berada di atas truk yang bergerak.

- IV MMI:  Terasa di dalam rumah oleh banyak orang, beberapa benda bergoyang.

- V MMI:  Getaran terasa oleh hampir semua orang, beberapa benda terpelanting.

- VI MMI: Semua orang merasakan getaran dan banyak yang berlarian ke luar rumah, kerusakan ringan terjadi.

  

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa. Warga diimbau tetap tenang namun waspada terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi. Tim SAR dan pihak terkait telah dikerahkan untuk memantau situasi di lokasi terdampak. 


BMKG juga menyarankan agar masyarakat terus memantau informasi resmi dari lembaga terkait untuk memastikan keselamatan dan mencegah penyebaran informasi yang tidak benar.(Red)