Advertisement
Laporan: Goent
BOYOLALI|MatalensaNews.com- Serangan hama tikus yang merajalela di lahan jagung Desa Lemah Ireng, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, membuat para petani semakin resah. Dampaknya, hasil panen menjadi jauh dari harapan. Menyikapi kondisi tersebut, Babinsa Koramil 17/Wonosegoro Kodim 0724/Boyolali, Serda Sugeng Santoso, bergerak cepat bersama unsur pertanian setempat untuk menggelar Gerakan Pengendalian (Gerdal) hama tikus, Senin (16/6/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Serda Sugeng bersinergi dengan tenaga pertanian dari Badan Penyuluh Pertanian (BPP) wilayah setempat serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sidomakmur Desa Lemah Ireng. Tujuannya adalah menekan populasi tikus dan menyelamatkan potensi hasil panen petani.
“Kegiatan pengendalian ini merupakan langkah pencegahan yang dilakukan secara gotong royong antara Babinsa, petugas BPP, dan petani dari Poktan Sidomakmur. Ini bentuk nyata kepedulian kami terhadap keresahan warga,” terang Serda Sugeng.
Adapun metode yang digunakan cukup sederhana namun efektif, yaitu dengan meletakkan alat pembakaran di lubang-lubang sarang tikus. Ketika tikus keluar, warga langsung membasminya menggunakan kayu atau alat seadanya.
Serda Sugeng menegaskan bahwa dirinya akan terus hadir di tengah masyarakat petani sebagai bentuk pengabdian TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Babinsa akan terus berupaya menjadi bagian dari solusi. Kehadiran kami harus bisa dirasakan manfaatnya oleh petani, agar pertanian bisa berkembang dan panen dapat berlangsung maksimal,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu mengurangi gangguan hama secara signifikan dan memberikan semangat baru bagi petani untuk terus mengolah lahan dengan optimal. Ketahanan pangan dan kesejahteraan petani pun menjadi harapan utama dari kolaborasi ini.(*)
