Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 


 





 


Minggu, 05 Juli 2020, 12:08:00 PM WIB
Last Updated 2020-07-05T05:30:26Z
KulinerNEWS

Warga dan Para pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Ayam Potong

Advertisement
Pedagang ayam di kawasan Pasar, Nur Khayati (47) 
Salatiga,MATALENSANEWS.com– Pasca lebaran Idul Fitri, harga daging ayam potong di pasaran yang ada di Kota Salatiga dan sekitarnya bukannya menurun, bahkan sekarang ini terus menaik hingga menembus angka Rp 45 ribu perkilogram.

Hal tersebut sangat dikeluhkan oleh warga Kota Salatiga yang mana daging ayam merupakan bahan pangan yang rajin dikonsumsi warga. “Dulu sebelumnya atau waktu lebaran harga daging ayam potong perkilogramnya hanya Rp 30-32 ribu, bahkan  bisa dibawah harga tersebut.

Seperti diketahui saat ini harganya pun sudah mencapai Rp 45 ribu perkilogramnya dan sangat terasa bagi kita yang ingin membelinya,” ucap salah satu pembeli, lisa (44) warga Blotongan kec Sidorejo Kota Salatiga, Minggu (5/7/20).

Ia menjelaskan, dengan naiknya harga ayam ini, tentunya sangat terasa dipengeluaran,apalagi ditengah pandemi virus corona sekarang ini.Karena perekonomian belum sepenuhnya stabil dan normal terutama bagi warga ekonomi kebawah.

“Kita sebagai warga ekonomi kebawah tentunya sangat keberatan dengan tingginya harga daging ayam potong tersebut, oleh sebab itu, kita berharap ada penurunan harga ayam beberapa hari kedepan,” bebernya.

Selain itu, warga lainnya Marini (29) mengatakan, dengan naiknya harga ayam yang mencapai Rp 45 ribu perkilogram. Dirinya pun terpaksa beralih ke tahu dan tempe maupun ikan air tawar yang harganya relatif lebih murah yakni antara Rp 20-25 ribu perkilogramnya.

“Untuk saat ini, saya pun mensiasatinya dengan membeli ikan saja dulu atau tahu tempe pak, selain harganya murah, juga enak dikonsumsi,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu pedagang ayam di kawasan Pasar, Nur Khayati (47) mengatakan, harga ayam mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak dua Minggu terakhir ini tidak lain disebabkan karena pasokan ayam  saat ini mengalami pembatasan. “Sudah hampir dua minggu ini naik. Kenaikkan pun antara Rp 8 ribu hingga 10 ribu,” jelasnya.

Sementara itu, menurut pedagang ayam potong lainnya, Evi (30) mengatakan, kenaikan harga ayam ini tentunya berimbas pada sepinya pembeli ayam. “Akibat naiknya harga ayam ini, biasanya kita bisa menjual hingga 40-60 ekor, saat ini hanya sekitar 10-20 ekor saja itupun kadang tidak habis,” maka kami mending libur ga jualan saja,  katanya kepada kontributor MATALENSANEWS.com.

Ia pun berharap, harga ayam dipasaran kembali normal sehingga banyak warga yang membeli daging ayam potong. “Jika harga daging ayam potong murah kan semua kalangan bisa menikmatinya, kalau seperti ini kita juga yang merugi,” demikian tuturnya.

Selain harga ayam potong yang mengalami kenaikan, harga bawang merah pun saat ini masih terpantau tinggi.Sedangkan untuk bahan sembako lainnya terbilang menurun, seperti harga bawang putih yang dijual pedagang perkilogramnya sekitar Rp 20 ribu, harga cabe merah dan telur ayam yang masih stabil.(Gunawan Agus)