Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 



Kamis, 27 Agustus 2020, 10:30:00 PM WIB
Last Updated 2020-08-27T15:45:16Z
BERITA PERISTIWANEWS

Blora, Terjadi Alam Kurdo atau Keluarnya Lumpur dan Gas Beracun

Advertisement
Blora,MATALENSANEWS.com- Pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020 sekitar pukul 05.30 WIB di Dk. Sucen  Ds. Gabusan Kec. Jati Kab. Blora telah terjadi Peristiwa Alam Kurdo atau keluarnya lumpur dan gas beracun dari dalam tanah disertai dengan ledakan selama kurang lebih 10 menit.

Dari peristiwa tersebut, mengakibatkan kerugian personil 1 orang menghirup asap belerang (sadar) dan materiil 10 ekor kerbau terkubur lumpur ditaksir sebesar Rp 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah).

Menurut saksi mata yang melihat peristiwa itu, Warno (40) warga Dk. Sucen Ds. Gabusan Kec. Jati Kab. Blora,  akan mengeluarkan kerbau untuk di gembala di area lokasi kejadian / Kesongo.

Sekira pukul 05.30 WIB Warno (40) merasakan tanah bergetar dan melihat pecah mengeluarkan Lumpur dan melihat sebagian kerbaunya terkubur lumpur tersebut dan ternak lainya berhamburan.
Kemudian berniat menyelamatkan diri dengan berlari tanpa menghiraukan ternaknya lagi., ucapnya.

Sedangkan Warino ditemukan oleh Warga sudah pada lemas karena menghirup asap belerang dari letusan tersebut. Selanjutnya korban langsung dibawa Ke Puskesmas Doplang.

          Vidio semburan alam Kurdo !!!
Dari peristiwa tersebut, mengalami kerugian 1 orang menghirup asap belerang (sadar) an Warno (40) warga Dk. Sucen Ds. Gabusan Kec. Jati Kab. Blora.

Sedangkan kerugian Materiil berupa 10 ekor kerbau terkubur lumpur ditaksir sebesar Rp 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah). Diduga masih ada 7 kerbau yang belum ditemukan.

Korban (Warno) langsung di rujuk Ke RS Habibullah Purwodadi Grobogan dan korban dinyatakan sembuh.Hingga pukul 10.00 WIB puluhan ternak belum ditemukan dan diduga terkubur material lumpur sekitar 17 ekor kerbau.

Menurut keterangan warga sekitar lokasi peristiwa tersebut sudah terbiasa terjadi beberapa tahun sekali ( faktor alam ).

Kondisi saat ini untuk semburan lumpur sudah berkurang tinggal gas masih keluar dan dikhawatirkan arah angin akan membawa gas tersebut ke pemukiman warga.(ErAngga/Sudi Boyong)