Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 


 





 


Rabu, 05 Agustus 2020, 2:14:00 PM WIB
Last Updated 2020-08-05T07:15:01Z
BERITA PERISTIWANEWS

Lebanon Diguncang Ledakan Besar

Advertisement
Foto : Ledakan Besar di Lebanon
Lebanon,MATALENSANEWS.com-Sebuah ledakan besar mengguncang Beirut, Lebanon. Ledakan besar tersebut berasal dari sebuah gudang petasan di dekat pelabuhan.

Melansir Detikcom, Rabu (5/8/2020) Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab mengatakan ada setidaknya 2.750 ton tersimpan di gudang tersebut.

“Tidak dapat diterima bahwa pengiriman 2.750 ton amonium nitrat telah ada selama enam tahun di sebuah gudang, tanpa mengambil langkah-langkah pencegahan,” ujar Diab pada pertemuan dewan pertahanan.

Ledakan besar itu diawali dengan kebakaran gudang yang menyimpan bahan kimia yang digunakan untuk bahan peledak itu, yang biasanya digunakan untuk pertambangan, penggalian maupun pekerjaan konstruksi sipil.

Peristiwa ledakan yang membentuk awan jamur tersebut merusak jendela-jendela, dinding bangunan, serta kendaraan di jalanan.

Pihak berwenang mengatakan sejumlah orang terluka, saksi mengatakan kejadian itu seperti bencana bom atom.

“Itu seperti bom atom,” kata Makrouhie Yerganian, seorang saksi berumur 70 tahun yang tinggal dekat pelabuhan.

Kemudian warga Beirut lainnya mengatakan ledakan ini terasa seperti gempa bumi dan menyebabkan jendela rumahnya hancur. “Apa yang saya rasakan adalah gempa bumi,” kata Rania Masri kepada CNN.

Sementara penyebab kebakaran dan ledakan tersebut sampai tulisan ini diterbitkan belum diketahui. Namun seorang pejabat tinggi setempat, Abbas Ibrahim, mengatakan bahan peledak yang disita telah disimpan di pelabuhan kota.

“Tampaknya ada gudang yang berisi material yang disita bertahun-tahun yang lalu, dan tampaknya itu adalah bahan yang sangat eksplosif,” kata Kepala Keamanan Umum itu.

Presiden Lebanon Michel Aoun telah meminta dewan keamanan nasional untuk menetapkan Beirut sebagai zona bencana.

Sementara Perdana Menteri Hassan Diab telah menyatakan hari Rabu sebagai hari berkabung, ia menambahkan pihak yang menyebabkan peristiwa itu harus bertanggungjawab dan membayar harganya.

“Apa yang terjadi hari ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban. Mereka yang bertanggung jawab atas bencana ini akan membayar harganya,” kata Diab. (*)