Advertisement
Jabar,MATALENSANEWS.com- Goyangan Gempa 59 Magnitudo dirasakan oleh masyarakat di beberapa daerah di Provinsi Jawa barat, pada Minggu (25/10).
Gempa yang terjadi pada pukul 07.56 WIB itu, BMKG telah Mendeteksi adanya aktivitas lempeng tektonik yang menimbulkan gempa bumi.hal tersebut seperti disiarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia.
Dikutip dihalaman https://jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com, disebutkan, Episentrum (titik pusat) gempa tersebut berlokasi di wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Menurut data yang didapat dari BMKG, Gempa tersebut memiliki kekuatan Magnitudo 5,9.
Adapun untuk pin-point titik lokasi yang akurat, pusat dari gempa ada di 8,22 Lintang Selatan dan 107,87 Bujur Timur. Kurang lebih sekitar 90 kilometer ke arah barat daya dari Kabupaten Pangandaran.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Daryono selaku Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, getaran yang diakibatkan oleh gempa 5,9 magnitudo tersebut menjalar dan terasa di Kabupaten Cilacap hingga Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Tengah.
Menyikapi informasi tersebut, muncullah pertanyaan-pertanyaan baru, apakah gempa tersebut berpotensi menimbulkan gelombang tsunami di daerah pesisir?
Untungnya, pihak BMKG segera memberikan jawaban konfirmasi. gempa bumi tersebut dipastikan tidak akan menimbulkan potensi gelombang tsunami.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh pihak BMKG melalui akun twitter resminya.
“Gempa Mag:5.9, 25-Oct-20 07:56:45 WIB, Lok:8.22 LS,107.87 BT (90 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami,” Tegas BMKG dalam postingannya pagi hari tadi.
Meski tidak berpotensi memunculkan tsunami, pihak BMKG tetap mewanti-wanti dan menghimbau masyarakat untuk senantiasa waspada akan adanya gempa susulan.
“Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi,” Imbuh BMKG. (Red)