Advertisement
Manado,MATALENSANEWS.com- Dinas Koperasi dan UKM Sulut bersama Political And Public Policy Studies (P3S) dan ESENSINEWS.COM menggelar Zoom Webinar dengan topik ‘Banpres Gairahkan UMKM di Sulut’ pada Senin (16/11/20).
Webinar diisi oleh Asisten Deputi Peraturan Perundang-undangan Kemenkop UKM HENRA SARAGIH, S.H., M.H, Kadis Koperasi dan UMKM Sulawesi Utara Ir. RONALD SORONGAN, M.SI, Direktur Eksekutif P3S Dr. JERRY MASSIE, Ph.D, Pakar Kebijakan Publik Dr. TRUBUS RAHARDIANSYAH serta moderator Dr. AGNES L. CH.P. LAPIAN, S.E., M.SI, yang juga peneliti P3S.
Keynote Speech Pjs Gubernur Sulawesi Utara DR. Agus Fatoni MSI mengatakan sampai kini, pemerintah terus menancapkan gasnya usai Bapak Jokowi dan Bapak Maruf Amien dilantik sebagai presiden dan wakil presiden di periode kedua.
Pemerintah pun menargetkan tahun 2020 ini sebanyak 15 juta penerima bantuan UMKM dengan bantuan Rp2,4 juta bagi pelaku usaha. Belum lagi, anggaran pelatihan kartu prakerja yang mencapai Rp.5,6 triliun sampai Bansos Rp92,8 triliun dan program lainya yang diluncurkan Pemerintahan Jokowi.
Sementara, melalui Online Data System (ODS) di Dinas Koperasi dan UMKM Sulut jumlah koperasi yang terdaftar sebanyak 6301 tersebar di 15 kabupaten/ kota. Tapi yang aktif hanya 3659 Koperasi, yang tidak aktif 2622. Setelah edaran Gubernur melalui Bupati/Walikota tanggal 27 Oktober 2019 koperasi yang mendaftar kembali hanya 1289, tapi setelah dilakukan verifikasi dari jumlah tersebut ternyata yang aktif dan sehat hanya 325 koperasi.
Dinas koperasi Sulut terus menggurita dengan meluncurkan puluhan produk lokal antara lain, Oma Yuli Cakalang Saos, Kopi Kawanua, Kopi Redo, Ikan Tandipan Asli, Kacang Shanghai Indry, Kacang Songara Kawangkoan serta masih banyak lagi.
Pemerintah Pemprov Sulut terus mendorong sektor ini melalui Dinas Koperasi dan UMKM tetap tumbuh subur dan bergairah di tengah pandemi virus corona yang jumlah korban sebanyak 400-an ribu sudah terinfeksi Covid-19 di Indonesia dan 50 jutaan di dunia.
Barangkali ada sebuah “beautiful wishes and high hopes” atau harapan yang indah dan besar atas diselenggarakannya kegiatan webinar dengan narasumber yang kredibel dan kompeten. Ada pepatah : “Where is a will, there is a way” (Dimana ada kemauan, disitu ada jalan). Paling tidak, publik harus cepat merespon rencana dan program pemerintah.
Sinergitas dan sistem transparansi sangat dibutuhkan untuk membangun bangsa ini lebih baik ke depan.
Apalagi, Sulawesi Utara memiliki manusia-manusia yang unggul yang mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2019-2020 di daerah ini skornya mencapai 72,99 dan ini termasuk paling tinggi di Pulau Sulawesi. Untuk itulah, bumi nyiur melambai julukan untuk provinsi yang kaya dengan hasil alam kelapa, pala, padi dan cengkih ini biar tetep progress (maju).
Perlu diketahui, PRDB Sulut kuartal I Tahun 2020 mencapai Rp.31,37 triliun dan ini baik. 69 persen UMKM pun juga perlu dibantu.
Ditargetkan sampai akhir tahun 10 juta yang akan di bantu. Pada 2018 lalu jumlan UMKM mencapai 64,19 juta usaha (2018) Serapan 117 juta pekerja (2018) menyumbang 61,07 persen PDB (2018) dan menyerap kredit Rp 1.015 triliun (Juni 2018).
Disisi lain, Kadis Koperasi dan UMKM Sulawesi Utara Ronald Sorongan pun mengakui ada kendala kecil yang terjadi mengenai penerima bantuan UMKM di Sulut.
“Yakni adanya Double nama yang dikirim ke pemerintah pusat, tapi yang pasti Pemprov Sulut akan terus bersinergi dengan pusat guna kelancaran penyaluran bantuan,” ucapnya seraya menuturkan bahwa data BPUM dimana saat ini data terkirim ke Kemenkop RI dan BPKP berjumlah 582.254, data yang sudah diverikasi dan sudah clean sementara berjumlah 216.230 (masih ada sisa data clean akan menyusul). Yang sudah mendapat SK dari Kemenkop berjumlah 140.618 yang diusul oleh Diskop Sulut, Bank BRI, Bank BNI, Pegadaian dan PNM.
Sementara itu Direktur Eksekutif P3S Dr. Jerry Massie, Ph.D, menuturkan bahwa kegiatan webinar ini sangat membantu guna kelancaran disegi komunikasi antar Pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
“Pemprov Sulut dalam hal ini Dinas Koperasi UKM sejauh ini telah berperan aktif, dalam artian bantuan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini sangatlah membantu guna kesejahteraan masyarakat sulut,” ujarnya.(Budi)