Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 





 


Sabtu, 21 November 2020, 6:53:00 PM WIB
Last Updated 2020-11-21T11:53:34Z
BERITA UMUMNEWS

Kemensos Siapkan 1 Juta Bibit Mangrove Untuk Antisipasi 'Megathrust

Advertisement


Kebumen,MATALENSANEWS.com - Pemerintah semakin serius dalam menghadapi potensi ancaman gempa di zona megathrust. Berbagai upaya mitigasi bencana pun terus dilakukan di daerah-daerah pesisir selatan pulau Jawa, (21/11/20).


Ancaman Megathrust yang diprediksi dapat menimbulkan tsunami dengan ketinggian gelombang 20 meter tersebut membuat Kemensos bersama kementerian dan lembaga terkait gencar melakukan penanaman mangrove. 


Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Safii Nasution saat melakukan peninjaun hutan mangrove di kawasan Pantai Lohgending, Kebumen mengatakan pihaknya tengah menyiapkan setidaknya satu juta bibit mangrove untuk ditanam di lima provinsi yang berada di pesisir selatan pulau Jawa mulai dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. 


"Kami bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bersama BNPB dan Kopassus sedang mempersiapkan satu juta bibit mangrove untuk ditanam di lima provinsi yang ada pesisir selatan pulau Jawa", ungkap Safii.


Kita tidak tahu lanjutnya, kapan megathrust akan terjadi tetapi minimal kita sudah mempersiapkan masyarakat, mempersiapkan alam. Agar apabila terjadi megathrust, dampak yang ditimbulkan tidak besar.


Keberadaan hutan mangrove di kawasan pesisir laut cukup efektif untuk menghadang atau setidaknya meredam gelombang laut seperti tsunami. Sebab dengan akar tunjangnya yang tumbuh rapat dan melebar, mangrove akan bekerja seperti jaring. 


Beberapa penelitian menyebutkan, keberadaan mangrove diperkirakan dapat mengurangi ketinggian tsunami hingga 50 persen. "Untuk itu lah aksi-aksi penanaman bibit mangrove di kawasan pesisir pantai harus terus digalakkan", tegasnya.



Safii menambahkan, selain berguna untuk meredam tsunami, tanaman mangrove juga memiliki dampak ekonomis yang tinggi bagi nelayan.


Hal ini dikarenakan hutan mangrove dapat menjadi tempat berkumpul ikan-ikan yang menjadi incaran para nelayan. "Mangrove ini kita tahu tidak hanya sekedar mitigasi bencana tetapi juga dampak ekonominya kepada masyarakat itu sangat besar", tambahnya.


"Untuk itu kami melakukan rapat koordinasi lima provinsi (Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim) sepakat bahwa kami harus melakukan sesuatu dalam rangka antisipasi apabila terjadi megathrust", papar Safii.


Nantinya penanaman mangrove akan dilakukan secara bersama-sama mulai dari Tagana, sukarelawan, masyarakat, dan pihak-pihak yang menangani kebencanaan.(Red)


Sumber : Humas Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial,Kementerian Sosial RI.