Advertisement
BoyoIali,MATALENSANEWS.com-Jajaran Kodim 0724/Boyolali bersama Polres Boyolali bersiaga di Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) setelah beberapa waktu yang lalu sempat mengevakuasi warga Desa Tlogolele yang terdampak erupsi Merapi. Kamis (12/11).
Menurit Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali Bambang Sinung Harjo bahwa kondisi Gunung Merapi sejak tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB statusnya meningkat dari waspada (level II) ke siaga (level III).
Wilayah Boyolali yang terdampak erupsi Merapi saat ini di Desa Tlogolele ada tiga dukuh yakni Stabelan, Takeran dan Belang yang sudah mengungsi. Desa Klakah ada empat Dukuh yakni Sumber, Bangusari, Bakalan, dan Klakah Duwur, sedangkan Desa Jrakah ada dua yakni Sepi dan Kajor. Total ada sembilan dukuh.
Jumlah pengungsi di Desa Tlogolele sebanyak 133 jiwa, dan Klakah baru 16 jiwa. Jumlah itu, akan bertambah lagi warga yang rentan akan digeser ke tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) yang telah disiapkan.
Menanggapi hal tersebut sesuai perintah dari Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Aris Prasetyo SIP,MIP secara keseluruhan prajurit Kodim 0724/Boyolali melaksanakan siaga mengantisipasi adanya erupsi Merapi Ssewaktu waktu. Oleh karena itu Koramil 07/Selo yang merupakan jajaran dari Kodim 0724/Boyolali yang paling dekat dengan puncak merapi melalui anggota Koramil 07 Selo disiagakan 24 Jam di lokasi TPPS bersama anggota Polres Boyolali.
Danramil 07/Selo Kapten Inf Toni Hidayanto mengatakan bahwa personil Kodim 0724/Boyolali terutama dari Koramil Selo bersama dengan Polsek Selo dan BPBD Kabupaten Boyolali bersiaga di TPPS Desa Tlogolele untuk mengantisipasi dampak dari erupsi Merapi. (Agus Kemplu)