Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 





 


Minggu, 25 April 2021, 4:10:00 PM WIB
Last Updated 2021-04-25T09:10:17Z
NEWSRegional

Tanamkan Semangat Cinta Tanah Air, PETANESIA Kota Semarang di Bentuk

Advertisement


Semarang,MATALENSANEWS.com-Ormas Pecinta Tanah Air Indonesia (PETANESIA) bentukan Habib Luthfi bin Yahya yang berpusat di Pekalongan Jawa Tengah semakin memantabkan langkahnya untuk terus bergerak menanamkan jiwa nasionalisme di setiap penjuru tanah air. 


Hal tersebut dilakukan pengurus pusat dengan terus melakukan turun ke provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia untuk membentuk PETANESIA. Provinsi Jawa Tengah sebagai episentrum nusantara menjadi sebuah keniscayaan di setiap kabupaten/kotanya untuk segera dibentuk. Kota Semarang merupakan jujugan dari  pengurus DPP PETANESIA agar segera dibentuk karena banyak ulama besar yang dimakamkan di Kota Lunpia ini seperti KH.Sholeh Darat, Syekh Jumadil Kubro dan Syekh Kramatjati yang masih merupakan nasabnya Habib Luthfi Bin Yahya.


Hadir dalam Ramah Tamah DPC PETANESIA Kota Semarang Ketua Umum DPP PETANESIA Eko Kalungguh beserta jajarannya, DPW PETANESIA Jawa Tengah H.Syafii, Ketua Dewan Fatwa DPC PETANESIA Kota Semarang KH.Drs.Ahmad Hadlor Ichsan dan segenap pengurus harian serta perwakilan pengurus bidang DPC PETANESIA Kota Semarang yang di nahkodai H.Arnaz Agung Andrarasmara di Hotel Horison Nindya, Jl.Brigjend Sudiarto 496 Semarang.


Ketua DPC PETANESIA Kota Semarang, H.Arnaz Agung Andrarasmara mengatakan bahwa Kota Semarang merupakan miniatur Kota Toleransi, hal tersebut dilihat dari kondusivitas kotanya yang aman dan ramah terhadap berbagai agama, suku dan ras. Hal ini diwujudkan warganya yang saling menghormati dan toleransinya sangat tinggi antar warga dengan memegang teguh Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka t

Tunggal Ika.


Arnaz menceritakan bagaimana negara seperti tunisia, libya, mesir, suriah dan yaman yang merupakan negara Islam. Namun karena rasa nasionalisme untuk memiliki tanah airnya masih rendah sehingga ketika radikalisme sudah mulai kuat dan berani melawan pemerintah yang sah dengan atas nama agama, mereka menghalalkan segala cara termasuk saudara seagama halal untuk dibunuh jika tidak sepaham dengannya.


Hal ini sangat ironi, tatkala negara Islam yang dulu adem ayem kini porak poranda. Betapa bahayanya radikalisme ketika sudah menguasai sebuah bangsa, pertanyaannya apakah negara tersebut menjadi lebih baik tatkala mereka berkuasa? ternyata jauh lebih buruk, ekonomi lumpuh, wanita banyak d jadikan budak seks dan sebagainya. 


Merujuk fatwa KH.Hasyim Asy'ari, bagaimana hukumnya membela tanah air? beliau berkata bahwa "Hubbul Wathon Minal Iman" yang artinya cinta tanah air sebagian dari iman. Hal inilah yang harus dipedomani dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pancasila merupakan asas pemersatu bangsa yang merupakan salah satu dari peran beliau yang merupakan pahlawan nasional, tegas arnaz.


Ketua DPP PETANESIA Eko Kalungguh mengungkapkan sangat mengapresiasi kepengurusan DPC PETANESIA Kota Semarang yang mampu merangkul semua elemen dari berbagai suku, ras dan agama. Eko menguatkan pendapat Arnaz dengan merujuk dawuh Habib Luthfi bin Yahya, kehilangan pacar masih bisa dicari, namun ketika kehilangan tanah air kemana hendak mencarinya. Hal ini yang mendasari kami dengan belajar negara-negara Islam di arab yang sudah porak poranda akibat radikalisme, untuk terus bergerak membentuk ormas PETANESIA ke penjuru tanah air yang mencintai tanah airnya yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.


"Sekali lagi kami sampaikan terima kasih dan apresiasi untuk Kota Semarang yang menjunjung tinggi Pluralisme dan mengokohkan Jiwa Nasionalisme kepada warga Kota Semarang untuk mewujudkan Kota Semarang Semakin Hebat yang Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur" Tegas Eko.


(Adi/Vio)