Advertisement
SEMARANG,MATALENSANEWS.com - Belum lama ini Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi berpesan kepada anggotanya agar bertugas secara maksimal sehingga hasil kinerjanya bisa dirasakan masyarakat. Namun yang lebih penting, setiap personel wajib untuk cerdas berempati dan bersikap rendah hati dalam bertugas. Hal itu disampaikan saat memberikan penghargaan kepada sejumlah personel Polda Jateng yang berprestasi.
Rupanya pesan Kapolda Jateng langsung benar - benar di realisasikan oleh Dir Lantas Polda Jateng Kombes Pol Drs. Agus Suryo Nugroho, SH, M.Hum kepada jajarannya yakni Polantas.
"Saya sebagai Direktur lalu lintas menjabarkan tentang perintah Kapolda, Polda Jateng hadir tentunya dalam kondisi Covid dan PSBB termasuk PPKM ini, kami juga membuat tekland bahwa polantas hadir di tengah-tengah masyarakat, hadir di jalan raya dan hadir di media berkaitan dengan kegiatan lalu lintas khususnya dalam operasi zebra. Tentunya mengacu tentang kondisi Covid, jadi salah satunya tidak ada kegiatan yang bentuknya refresif, low investment ditiadakan mengedepankan preventif, edukatif dan humanis," ujarnya. Senin (6/12/2021).
Dirinya juga mengapresiasi kinerja jajarannya dalam hal evaluasi edukasi baksos, target vaksinasi dan angka penurunan laka lantas.
"Evaluasi kegiatan edukatif terkait baksos, vaksinasi ini luar biasa cukup signifikan, termasuk juga yang menggembirakan dibandingkan bulan lalu, dan juga ada penurunan lakalantas khususnya korban meninggal dunia," ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, evaluasi laka lantas pertahun yaitu dari tahun 2020 sampai 2021 ada penurunan.
"Untuk jumlah peristiwanya ada, dan itu wajar karena pada saat itu mungkin karena PPKM ketat serta PSBB, dan sekarang sudah banyak mobilitas masyarakat sehingga peristiwa kecelakaan masyarakat meningkat tapi tidak signifikan hanya sekitar 1%," ungkap Agus Suryo.
Dikatakannya, bahwa Polda Jateng akan menggelar pengamanan Natal dan tahun baru, obyeknya adalah Natal nurani yakni pengamanan di saat Natal dan tahun baru, rencana gelar pasukannya dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2021.
"Dalam menyambut nataru Istilah razia tidak ada, jadi untuk Natal dan tahun baru itu operasi kemanusiaan bagaimana kita mewujudkan masyarakat yang tertib berlalu lintas, mewujudkan masyarakat yang disiplin protokol kesehatan dan tidak ada tindak penyekatan, yang ada adalah tindakan cek poin, checkpoint itu nanti Polda dan Polres akan membuat pos pengamanan terpadu, di sana kegiatannya adalah pemeriksaan kepada masyarakat yang mungkin mudik ada syarat-syarat tertentu. Saat ini masih dalam proses pembahasan di tingkat Pusat, dan bila nanti volume kendaraan cukup meningkat kami akan ada sekenario contra flow, dan itu akan kita gladikan serta mungkin nanti akan ada sejumlah pengalihan jalur arus lalu lintas khususnya kendaraan bersumbu besar dilarang masuk tol, untuk sementara himbauannya seperti itu,," paparnya.
Ia menjelaskan bahwa mulai hari ini disosialisasikan, pihaknya sudah menyampaikan kepada masyarakat bahwa Polda Jateng akan menggelar operasi dengan Sandi lilin candi pengamanan Natal dan tahun baru, dan nantinya H - sekian akan ada latihan operasi, saat itu akan di expost ke media bahwa Polda Jateng siap melakukan operasi lilin candi.
"Kami tidak menganalisa tentang curanmor jadi kami menganalisa kondisi keamanan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas jadi bagaimana mewujudkan dengan stakeholder lainnya, berkolaborasi baik dengan pemerintah, pengguna jalan tol termasuk para Kapolres dan Bupati untuk membuat pos pengamanan terpadu, jadi kami tidak mengkaji tentang curanmor dan kejahatan lainnya tetapi mewujudkan lalu lintas yang aman tertib dan lancar" ujarnya.
"Untuk pelayanan satpas dan pelayanan Samsat saya kira tidak ada masalah berjalan dengan normal serta ada beberapa terobosan-terobosan yang harus kami lakukan kaitanya dengan bagaimana orang yang datang ke Samsat harus Mematuhi prokes".
Ia mengungkapkan bahwa selama 2 bulan bertugas di Jateng tidak ada kemacetan, namun keterlambatan arus ada di tempat-tempat tertentu.
"Seperti di Pandanaran itu ada keterlambatan arus, dikarenakan di tempat tersebut adalah pusat oleh-oleh kota Semarang jadi banyak yang berbelanja sehingga menimbulkan keterlambatan arus serta di exit tol tertentu akan menimbulkan penumpukan, namun itu bukan kemacetan melainkan keterlambatan arus, yang dimaksud kemacetan itu pada saat tertentu dia berhenti total tanpa ada pergerakan itu yang dinamakan kemacetan. Namun kalau ada keterlambatan atau pengurangan kecepatan dan itu masih mengalir dikatakan tidak macet," uajar Agus.
Agus Suryo menambahkan," Jika terjadi penumpukan kendaraan maka akan kami lakukan contra flow seperti yang saya ucapkan tadi di awal," pungkasnya.
*Vio Sari /tim*