Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 


 





 


Kamis, 06 Januari 2022, 3:28:00 PM WIB
Last Updated 2022-01-06T08:28:48Z
BERITA TNINEWS

Babinsa Sambangi Pembuat Kripik Tempe Di Desa Tengaran

Advertisement


Kabupaten Semarang,MATALENSANEWS.com-Tidak ada yang mengira jika di Desa yang cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Semarang,-/+ 13,8 km 30 menit, memiliki industri yang memproduksi keripik tempe dengan omset cukup perspektif.


Muin (50) dibantu keluarganya, seorang pengrajin keripik tempe asal Dusun Tengaran Kulon Desa Tengaran Kabupaten Semarang mengaku merintis usahanya tersebut sekitar dua tahun lalu.


Sebelumnya Muin memiliki usaha Bengkel pengecatan mobil,tapi semenjak adanya pandemi 2 tahun lalu penghasilannya menurun drastis,maka dari itu ia putar otak bagaimana caranya menambah penghasilan buat keluarganya.


“Awalnya kecil-kecilan, Pak. Kini mulai dikenal banyak orang dari luar desa di Kecamatan Tengaran dan sekitarnya. Lumayan untuk tambah-tambah penghasilan keluarga,” ucapnya.


Sedangkan untuk pemasarannya sendiri dirinya mengatakan,Kripik Tempe hasil olahan keluarga nya itu di kirimkan ke Pasar Pasar Tradisional yang ada di Ampel, Kembangsari dan Salatiga.


Ditanya harga per 1 Kg, ia mengaku menjualnya  Rp.25.000-50.000,-.


Selain Kripik Tempe,Muin beserta keluarganya juga menjualan penganan olahan lainnya seperti,Atos atos,Keripik Labu dan Talas.


Babinsa Tengaran Koramil 06/Tengaran Serka Kulafak saat menyambangi rumah Muin mengatakan Ini merupakan salah satu bentuk pembinaan dari kita TNI sekaligus dalam membangun komunikasi dengan masyarakat,Kerupuk  tempe,merupakan salah satu makanan ringan yang mengandung protein tinggi khas dari Indonesia yang gampang di temui.


"Saya salut dengan apa yang dilakukan oleh pak Muin ini,saat awal pandemi usaha bengkel yang dijalankannya terkena dampaknya,tapi beliau tidak menyerah dan tetap berusaha bagaimana menghidupi keluarganya"ujarnya.


Alhamdulillah dengan usaha pembuatan keripik Tempe dan penganan lainnya saat ini pak Muin sudah dapat memenuhi kebutuhan keluarganya,meskipun usaha bengkel pengecatan mobil masih dijalankan juga.tambah Kulafak.


"Kendala yang dihadapi pak Muin saat ini adalah perlunya suntikan modal untuk usaha ini,maka dari itu kedepannya saya akan berupaya untuk berkoordinasi dengan perangkat desa Tengaran agar dapat memperhatikan nasib pelaku UMKM ini"tegasnya.(Wahyu Nugroho/Pendim0714)