Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 



Rabu, 12 Januari 2022, 4:19:00 PM WIB
Last Updated 2022-01-12T09:19:29Z
NEWSPERISTIWA

Murid SD -2 Penawangan Grobogan Bibir Membengkak Habis di Vaksin

Advertisement


Grobogan,MATALENSANEWS.com- Saat ini, terdapat beberapa efek samping umum dari vaksin COVID-19. Demam, menggigil, nyeri otot, bibir bengkak, nyeri di tempat suntikan dan mengalami semacam rasa tidak enak badan bisa menjadi efek samping yang umum dari vaksinasi.



Namun, dengan semakin banyak orang yang mendapat vaksinasi Covid-19, daftar gejala terus meningkat. Malahan belakangan terdapat beberapa efek samping yang tidak biasa yang dialami seseorang setelah divaksin.(Rabu 12/1/2022).


Seperti yang dialami Agha Khoirulah (10) siswa SD 2 Penawangan Grobogan usai di vaksin bibirnya mengalami membengkak sehingga membuat khawatir orang tua.


Sementara Hery Parsetyo selaku orang tua merasa cemas melihat putranya mengalami bibir membengkak saat habis di vaksin. "Iya mas tadi pagi ada kegiatan vaksin di SD 2 Penawangan, Grobogan kebetulan pagi tadi saya dan istri juga mengantar anak saya ke sekolah untuk vaksin, saat mau berangkat sekolah kondisi anak saya baik baik saja, namun sepulang dari sekolah bibirnya membengkak usai di vaksin, saya sudah tanyakan sama kepala sekolah dia juga tidak tau jenis vaksin yang digunakan tadi, saya jadi bingung mau mengadu ke siapa, tuturnya saat di konfirmasi berita istana, (12/1/2022).



Dijelaskan Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, Distribusi vaksin  COVID-19 yang tengah berlangsung di Indonesia sedikit membawa kelegaan. Banyak kelompok masyarakat menanti-nanti giliran mendapat imunisasi. Meski begitu, masih terdapat kekhawatiran efek samping dari vaksin COVID-19 terhadap kelompok-kelompok tertentu yang memiliki penyakit penyerta, terutama reaksi alergi.


Sejumlah kecil peserta vaksin dilaporkan mengalami reaksi alergi setelah menerima dosis pertama vaksin COVID-19. Bagaimana penyedia layanan kesehatan mengantisipasi hal ini?


Spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM memberikan penjelasan sat dihubungi awak media  untuk mengantisipasi dan menangani reaksi alergi saat menerima vaksin COVID-19.


“Jika Anda mengalami reaksi alergi kategori parah usai divaksin, maka segera dapatkan perawatan medis,” jelasnya.


Sementara Budi S.Pd selaku kepala sekolah SD 2 Penawangan saat di konfirmasi melalui no telfon di 0821-3743-8*** iya menjelaskan dan membenarkan adanya kegiatan vaksin tahap pertama dosis  1 kurang lebih 150 siswa dan siswi, namun Budi tidak menjelaskan secara rinci karena tidak tau jenis vaksin apa yang di gunakan di sekolahan, karena saya hanya di surati dari puskemas kalau tanggal 12 januari 2022 mau di adakan vaksin, tolong disediakan tempatnya, jelasnya.


Hal senada juga disampaikan Vina S.Pd selaku Guru Agha Khoirulah, Vina juga tidak tau vaksin apa yang di gunakan di Sekolahan, "Nggih pak.. Saya guru kelasnya Untuk lebih lanjut mungkin bisa menghubungi kepala sekolah pak/bu Tahu pak/bu, jadwal kami terima dari pihak puskesmas" balasnya.(Tiem)