Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 



Kamis, 14 April 2022, 8:36:00 PM WIB
Last Updated 2022-04-14T13:36:37Z
BERITA UMUMNEWS

Penyidik Tipikor Polda Malut Didesak Ungkap Pelaku Diduga Rampok Uang Negara Atas Proyek Dinkes Taliabu

Advertisement


TALIABU,MATALENSANEWS.com- Dugaan kuat Korupsi Sebesar Rp 812 juta lebih atas pekerjaan proyek Pembangunan Baru Puskesmas Samuya (DAK) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu di tahun 2020, lalu. 


Dimana. Berdasarkan hasil audit Badan  Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Maluku Utara telah menemukan  dilokasi proyek pekerjaan Puskesmas di Desa Samuya Kecamatan Taliabu Timur terdapat hanya material seperti ribuan batako, pasir, kerikil, batu dan besi saja.


Kemudian pekerjaan proyek tersebut tidak bisa dibangun dan dibiarkan begitu saja. Hal seperti ini adalah diduga konspirasi kejahatan yang dilakukan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu bersama kontraktor.


Ketua DPC, Gerakan Pemuda Marhaenis Pulau Taliabu, Lisman meminta Pihak Kepolisian Repoblik Indonesia daerah Polda Maluku Utara melalui Penyidik tindak pidana korupsi ( Tipikor) segera mengungkap pelaku yang diduga merampok uang negara di Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu Provinsi Maluku Utara.


Sebab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang-Undang terkait lainnya.


Dimana. Berdasarkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu Tahun 2020 dengan Opini Tidak Memberikan Pendapat ( OTMP) yang dimuat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Nomor 12.A/LHP/XIX.TER/05/2021.Tanggal 9 Mei 2021.


Olehnya itu, DPC-GPM Pulau Taliabu mendesak Polda Maluku Utara segera melakukan pemanggilan terhadap kepala dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu bersama kontraktor nya atas dugaan kasus korupsi Pembangunan Baru Puskesmas Samuya (DAK) di Tahun 2020, lalu itu." tegasnya.


Bung Dex, mengatakan Proyek Pembangunan Baru Puskesmas Samuya (DAK) itu yang dilaksanakan oleh PT. DAMAI SEJAHTERA  MEMBANGUN ( DSM) yang beralamat di Perumahan Poligriya Indah Blok G NO.18 KelurHan Kairagi II - Kota Manado - Sulawesi Utara.


Proyek tersebut berdasarkan Kontrak Nomor 02.PK/KONTRAK/DINKES/PT/2020 tanggal 17 Juli

2020 dengan nilai kontrak Sebesar Rp2.708.258.200,00.- ( Dua miliar tujuh delapan juta dua ratus lima puluh delapan ribu rupiah) dengan Masa pelaksanaan selama 120

hari kalender mulai dari tanggal 17 Juli 2020 sampai dengan 13 November 2020.


Dan dilakukan Pembayaran pekerjaan proyek Pembangunan Baru Puskesmas Samuya (DAK) Tahun 2020, telah direalisasikan Sebesar Rp 812.477.460,00.- ( Delapan ratus dua belas juta empat ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah) atau 30% dari

nilai kontrak berdasarkan SP2D Nomor 01588/SP2D/1.02.01.01/2020 tanggal 23

September 2020.


Sebab. Berdasarkan BPK dari hasil pemeriksaan fisik di lapangan bersama dengan rekanan pelaksana, Inspektorat Kabupaten Pulau Taliabu serta pihak Dinas Kesehatan pada 16 Februari 2021, diketahui bahwa sampai dengan masa pelaksanaan kontrak berakhir, pekerjaan

belum selesai dikerjakan oleh kontraktor pelaksana, akan tetapi sebagian material

seperti besi, kerikil dan pasir masih berada di lokasi pekerjaan dan telah dibangun

direksi keet serta barak pekerjaan. 


Rekanan pelaksana menjelaskan bahwa keterlambatan penyelesaian pekerjaan disebabkan oleh kendala mobilisasi material dan alat ke lokasi kerja serta adanya gangguan dari beberapa oknum masyarakat yang berada di lokasi kerja. 


Progres kemajuan pekerjaan tidak dapat diketahui secara riil karena PPK dan 

rekanan pelaksana sampai dengan pemeriksaan berakhir tanggal 25 April 2021 tidak menyerahkan laporan kemajuan pekerjaan.


Atas permasalahan tersebut, PPK belum memberlakukan ketentuan kontrak kritis. 


"Hal ini bertentangan dengan ketentuan bahwa apabila penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan secara tertulis atau memberlakukan ketentuan kontrak kritis." Pungkas Bung Dex sesuai data yang kami kantongi. Jumat, 14/4/2022.


Untuk itu. DPC GPM Pulau Taliabu menuntut dan mendesak Kepolisian Repoblik Indonesia melalui Penyidik Tipikor Polda Maluku Utara Harus Ungkap Pelaku atas dugaan kasus korupsi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu." tegas Bung Dex


( Jek/Redaksi)