Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 


 





 


Sabtu, 22 Oktober 2022, 3:34:00 PM WIB
Last Updated 2022-10-22T13:25:54Z
NEWSRegional

Peringati Hari Santri Nasional (HSN) Ribuan Rifai'yah Berpawai Hingga Alun-Alun Kota

Advertisement

Batang,MATALENSANEWS.com-Ribuan barisan warga Rifai'yah melakukan pawai dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) memutihkan jalan raya Limpung hingga Alun-alun kota di Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang.


"Ini kali kedua kami merayakan HSN. Dua tahun kemarin kami tidak merayakan karena Pandemi Covid-19,"kata Ketua Dewan Penasihat Yayasan Badan wakaf Al Islam Limpung, Drs KH Nur Rosihin, Sabtu (22/10).


Ia mengatakan peserta HSN berasal dari TK Rifaiyah, MI Rifaiyah, MTs Al Islam dan Pondok Al Qura  Annuriyah. Seluruh santrinya kompak mengenakan pakaian putih.


Nur Rosihin mengatakan bahwa pawai HSN merupakan bagian dari mensyiarkan islam. Rombongan berjalan kurang lebih 2 Kilometer dengan rute madrasah ke alun alun limpung. Lalu kembali ke madrasah.


Terkait momen HSN, ia mengatakan yayasannya memberikan santrinya keseimbangan antara pengetahuan umum dan agama.


"Agama untuk akhiratnya, pengetahuan umum untuk keduniaan, harus berjalan seimbang," tuturnya.


Turut hadir segenap anggota Forkopincat,  Pj.Bupati, Anggota DPR Komisi 3, Kepala OPD terkait, Kepala Desa, Syuriah PCNU, Ketua PCNU Kecamatan, Kemenag Batang dan para santri.


"Peringatan Hari Santri mengangkat tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan".


Maksud tema "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan" adalah bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia. 


‘’Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendharmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. 


Dulu, ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga, berperang melawan penjajah. Menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu didoakan Kiai Subchi Parakan Temanggung, mereka tidak gentar melawan musuh. Di Surabaya, resolusi jihad yang digelorakan Kiai Hasyim Asy'ari membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya melawan belanda. 


Di Semarang, ketika pecah pertempuran lima hari di Semarang, para santri juga turut berada di garda depan perjuangan. Di tempat lainnya sama. Santri selalu terlibat aktif dalam peperangan melawan penjajah,’’ ungkap Menteri Agama dalam sambutannya yang dibacakan.



Dalam sambutan tersebut, Menteri Agama juga menyampaikan bahwa catatan-catatan di atas menunjukkan bahwa santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja. Sehingga mengasosiasikan santri hanya dengan bidang ilmu keagamaan saja tidaklah tepat. Santri sekarang telah merambah ke berbagai bidang profesi, memiliki keahlian bermacam-macam, bahkan mereka menjadi pemimpin negara.
 

‘’Meski bisa menjadi apa saja, santri tidak melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga agama itu sendiri. Santri selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya. Bagi santri, agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi-inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan. Menjaga martabat kemanusiaan atau hifdzunnafs adalah salah satu tujuan diturunkannya agama di muka bumi (maqashid al-syariah). Tidak ada satu pun agama yang menyuruh pemeluknya untuk melakukan tindakan yang merusak harkat dan martabat manusia. Sebagai  insan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama, santri selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,’’ paparnya.


Melalui isi sambutannya Menteri Agama  mengajak semua masyarakat Indonesia, apapun latar belakangnya, untuk turut serta ikut merayakan hari santri. Merayakan dengan cara napak tilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan untuk Indonesia.(Suwondo)