Advertisement
Ungaran|MATALENSANEWS.com-Tingginya angka stunting di wilayah kecamatan Sumowono membuat keprihatinan tersendiri bagi anggota DPR RI Komisi IX fraksi PDI Perjuangan Tuti Nusandari Roosdiono. Untuk itu bersama mitra kerja DPR RI komisi IX yaitu BKKBN untuk mengadakan Sosialisasi Pencegahan Stunting di desa Kemawi kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, (10/10/2023).
Dalam sambutanya Tuti mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi program Percepatan Penurunan angka STUNTING yang dilakukan atas kerjasama kami selaku Anggota Komisi IX DPR RI dengan mitra kerja kami yaitu BKKBN.
Salah satu program kerja kami di Komisi IX DPR RI untuk keluarga Indonesia adalah bagaimana kami dapat bersinergi dengan BKKBN untuk penguatan program penurunan stunting yang di targetkan secara nasional menjadi 14 persen pada tahun 2024. Pada tahun 2022 angka prevalensi stunting dari data Badan Pusat Statistik di Jawa Tengah masih mencapai 21,6% dan ini merupakan angka yang tergolong tinggi.
"Masalah stunting perlu menjadi perhatian bersama yang harus melibatkan lintas sektor dan dukungan secara penuh dari masyarakat, karena anak yg stunting perkembangan kecerdasannya tidak bisa optimal sampai ia nanti dewasa" tambah Tuti.
Dalam kesempatan Sosialisasi hadir antara lain, Tuti N Roosdiono Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Lia Amelia Anggota DPRD Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Krisnada Tokoh masyarakat Jawa Tengah, Sunyoto kepala Desa Kemawi, serta tamu undangan yang hadir.
Sementara itu Pramuningsih Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) mengatakan tugas prioritas BKKBN utamanya adalah menurunkan angka stunting sehingga program pembangunan keluarga dalam berbagai dimensinya sangatlah penting. Misalnya, dari usia perkawinan, perencanaan sebelum perkawinan, dari segi ekonomi, edukasi, mental, fisik dan lainnya.
"Mari bersama sama kita cegah stunting, dengan cara hidup sehat", tambah Dewi. (Tri)