Advertisement
BOBONG | MatalensaNews.com –Usai Gerunduk di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemkab Pulau Taliabu di Provinsi Maluku Utara siang tadi.
Masa melanjutkan aksi mengepung kediaman pribadi Kepala BKPSDM Taliabu, Suryati Kene karena dinilai sangat Kejahatan dalam kecurangan Nilai Tambahan (SKTT) tidak berdasarkan hasil ujian Computer Assisted tes (CAT).
Sebab dari hasil pengumuman kelulusan PPPK Guru Tahun 2023 yang diduga kuat kepala BKPSDM bermuatan politik untuk memenangkan seorang Calon Legislatif (Caleg)Tahun 2024 mendatang adalah Suaminya sendiri.
Ini sebagai motif Kejahatan yang diduga kuat dilakukan oleh Kepala BKPSDM Pemkab Pulau Taliabu, Suryati Kene itu sendiri.
"Sehingga, Suryati Kene semakin ketakutan alias Kabur dan sengaja tidak kunjung berkantor." teriak Ketua GPM Pulau Taliabu, Lisman pada awak media. Jumat (5/1/2024).
Massa aksi juga kuat menduga Kepala BKPSDM Taliabu terlibat dalam melakukan kecurangan untuk memberikan tambahan nilai (SKTT) terhadap peserta yang dengan sengaja diluluskan.
Motif Kejahatan tersebut adalah Kepala BKPSDM, Suryati Kene juga diduga kuat memberikan nilai tambahan kelulusan maksimal 135 dan yang tidak lulus diberikan nilai menimum 15.
"Sehingga menyebabkan nilai kompetensi teknis dari hasil ujian CAT, ada yang berubah nilainya menjadi berkurang dan ada yang nilainya bertambah pada saat pengumuman hasil seleksi P3K yang disampaikan oleh BKPSDM Pemkab setempat." Ungkap Bung Dex.
Massa aksi menyebut, Suryati Kene juga harus bertanggungjawab dalam kelulusan PPPK Guru yang nilainya sangat rendah itu dan nilai yang sangat tinggi koh tidak diluluskan. (Jek/Red)
