Advertisement
TALIABU|MATALENSANEWS.com- Didemo, Kadiknas di Luar Daerah, Kabid Diknas Siap di Gantung di Tugu Bobong Jika Terbukti Potong Dana BOS
Maluku Utara | MatalensaNews.com, – Aliansi Pemuda Peduli Perubahan Taliabu (AP2T) menggelar aksi Unjuk Rasa terkait problem dikubuh pemerintah daerah Pulau Taliabu. Selasa (17/09/2024).
Sejumlah problem yang memaksa AP2T menggaungkan gerakan People Power karena dinilai Pulau Taliabu darurat Pendidikan.
Dalam unjuk rasa tersebut AP2T Taliabu Menuntut masalah sebagai berikut;
* Dugaan penggunaan ijazah palsu mantan kepala dinas pendidikan.
* Dugaan pengunaan ijazah palsu di 20 orang kepala dinas.
* Pemotongan dana bos 15% ke 122 sekolah.
* Misteri Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2023 Pendidikan yang tak kunjung Cair.
Sayangnya Plt.Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Taliabu, Haruna Masuku kabur ketika di datangi aliansi tersebut tidak berhasil di temui karena masih di luar daerah.
Terbukti surat tugas yang diminta masa aksi pun tak dapat diberikan. kepada masa aksi, La Utu Samiru selaku pelaksana tugas Kepala Dinas dihadapan masa aksi siang itu mengatakan, dirinya Tidak tahu menahu keberadaan sang kadis.
"Saya hanya di percayakan menjalankan tugas harian karena pak kadis sedang melaksanakan tugas luar kantor, saya tidak tahu pak kadis menjalankan tugas dimana, apakah di bobong sini ataukah diluar bobong," Kata La Utu Samiru.
Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Kabupaten Pulau Taliabu, Armin Umakaapa saat di konfirmasi di ruang kerjanya pasca aksi unjuk rasa tersebut mengklarifikasi bahwa kadis pendidikan sedang bertugas di luar daerah.
"Pak kadis tidak sampaikan ke pak Utu Samiru, kalau beliau bertugas ke luar, jadi pak Utu tidak tahu, yang jelas itu pak kadis saat ini sedang menjalankan tugas di luar daerah" Ucapnya.
Menanggapi terkait isi pemotongan Dana Bos yang juga merupakan salah satu isu tuntutan masa aksi siang itu.
Ari menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan pemotongan Dana BOS, bahkan ia bersedia siap di gantung di Tugu Bobong jika terbukti telah melakukan pemotongan Dana Bos.
" Iya, saya siap (digantung-red), jika terbukti saya siap. kan dari awal saya sudah sampaikan, bahwa tidak ada pemotongan Dana Bos, jika ada oknum oknum yang sengaja melakukan itu maka kami akan panggil staf atau siapapun yang sengaja memotong, jadi kalau ada kepsek yang mengaku kita akan panggil untuk mencaritahu itu" Jelasnya.
Diketahui, selain mempertanyakan pemotongan Dana BOS, AP2T juga menyoalkan penggunaan ijaza S1 mantan Kadis Pendidikan yang diduga kuat adalah ijaza palsu, disamping itu mempertanyakan kejelasan proyek DAK tahun 2023 di sejumlah sekolah yang hingga saat ini dipertanyakan kepala sekolah juga masyarakat karena pembangunan yang di anggarkan dan telah dikerjakan itu terbengkalai dengan alasan belum ada pencairan 100 persen.
Proyek di masa kepemimpinan Citra Puspa Sari Mus itu dinilai merugikan masyarakat terutama Pendidikan di Kabupaten Pulau Taliabu.
Sekedar diketahui, Selain berunjuk rasa pada dinas pendidikan, A2PT juga menggelar aksi di depan kantor KPU, dan juga bawaslu, polres,dan Kajari setempat. (Red)