Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Rabu, 25 September 2024, 10:20:00 PM WIB
Last Updated 2024-09-25T15:21:15Z
BERITA PERISTIWANEWS

Viral Video Kapolda Jateng Tak Bersalaman dengan Calon Gubernur, Polda Jateng Klarifikasi

Advertisement


Laporan : Djoko S/Rendy

SEMARANG|MATALENSANEWS.com– Sebuah video yang menunjukkan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, terlihat tidak bersalaman dengan Calon Gubernur Jateng, Andika Perkasa, menjadi topik perbincangan hangat di berbagai media. Banyak komentar bermunculan terkait peristiwa tersebut, yang menimbulkan spekulasi di masyarakat.


Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, memberikan klarifikasi bahwa kejadian tersebut sama sekali tidak disengaja. Artanto menjelaskan bahwa saat itu Kapolda Jateng sedang berjalan meninggalkan kantor KPU Jateng setelah acara pemilu damai pada Selasa (24/9/2024) malam, dan sudah menundukkan kepala sebagai tanda pamit. "Tidak ada unsur kesengajaan Kapolda tidak mau bersalaman," tegasnya, Rabu (25/9/2024) petang.


Artanto juga menambahkan bahwa situasi yang terlihat dalam video tersebut berbeda dari suasana sebenarnya saat di ruang transit KPU Jateng. Menurutnya, dalam ruang transit, Kapolda Ribut dan Andika Perkasa menunjukkan sikap yang sangat akrab, bahkan saling bersalaman, cipika-cipiki, dan mengobrol santai tentang berbagai hal.


Kabid Humas menyayangkan bahwa video yang menggambarkan Kapolda tidak bersalaman dengan Andika sengaja diunggah untuk memperkeruh suasana. "Video tersebut diframing oleh pihak-pihak yang ingin mempengaruhi kedamaian dan keamanan Pilkada," jelasnya.


Artanto menegaskan bahwa hubungan antara TNI dan Polri di Jawa Tengah tetap solid, meskipun ada upaya untuk merusak citra tersebut. "Keakraban dan soliditas antara TNI dan Polri tidak akan terpengaruh oleh hal-hal semacam ini," lanjutnya.


Ia juga menyayangkan bahwa hanya video yang menunjukkan kesan Kapolda tidak bersalaman yang ramai diviralkan, sementara momen keakraban di ruang transit KPU tidak dipublikasikan. "Kami berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh video yang tidak utuh ini," pungkas Artanto.(*)