Advertisement
SALATIGA|MATALENSANEWS.com-Rumah Tahanan Negara Salatiga bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa Negeri Salatiga mengadakan pelatihan bahasa isyarat bagi petugas layanan. Kegiatan yang diadakan di Aula Rutan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi petugas dalam memberikan pelayanan inklusif kepada masyarakat, khususnya penyandang disabilitas.
Pelatihan ini diikuti oleh petugas di berbagai bidang layanan, baik teknis maupun fasilitatif. Tujuan utama pelatihan adalah untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Dengan demikian, pelayanan publik dapat lebih ramah dan terbuka bagi penyandang disabilitas, terutama warga binaan yang membutuhkan akses layanan inklusif.
Kepala Rutan Salatiga, Redy Agian, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan pelayanan publik berbasis HAM, sebagaimana yang ditekankan oleh Kepala Kemenkumham Jawa Tengah, Tejo Harwanto, dan Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kadiyono. “Pelatihan bahasa isyarat ini dilaksanakan guna meningkatkan kemampuan petugas dalam memberikan layanan optimal kepada masyarakat dan warga binaan penyandang disabilitas,” ujar Redy, Jumat (25/10).
Redy menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan petugas yang lebih siap dan empati dalam memberikan layanan yang adil dan setara. “Melalui pelatihan ini, kami berharap para petugas lebih cekatan dalam memberikan layanan inklusif kepada semua pengguna layanan,” jelasnya.
Selain itu, Redy juga berterima kasih kepada Kepala SLB Kota Salatiga, Fanie Dipa, atas dukungan dan kerja sama yang telah terjalin. Ia berharap pelatihan ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan berjenjang untuk semakin mengasah kompetensi petugas Rutan dalam bahasa isyarat dan penanganan kelompok rentan.
"Dengan adanya pelatihan yang berkesinambungan ini, kami berharap pelayanan di Rutan Salatiga semakin inklusif dan berorientasi pada kebutuhan seluruh pengguna layanan tanpa terkecuali," pungkas Redy.(TRI)