Advertisement
Gambar : ilustrasi
MATALENSANEWS.com– Tidak melakukan hubungan seksual dalam jangka waktu lama ternyata bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik, mental, dan keharmonisan rumah tangga. Beberapa pasangan suami istri seringkali tidak sempat melakukan hubungan intim karena kesibukan pekerjaan, mengurus anak, atau penyakit. Padahal, frekuensi hubungan intim yang cukup dapat menjaga kesehatan tubuh serta memperkuat ikatan emosional antara pasangan.
Menurut laporan dari Medical News Today dan WebMD, sistem kekebalan tubuh bisa melemah jika tidak ada aktivitas seksual. Tubuh juga lebih mudah terkena infeksi virus dan bakteri. Selain itu, tekanan darah tinggi yang memicu hipertensi dan penyakit kardiovaskular juga dapat terjadi akibat kurangnya hubungan intim.
Dampak lain yang mungkin terjadi adalah produksi hormon prolaktin dan oksitosin yang tidak optimal, sehingga menyebabkan gangguan tidur dan menurunkan gairah dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Tidak hanya itu, pasutri yang jarang bercinta juga berisiko mengalami masalah seperti sakit kepala, nyeri punggung, dan kaki akibat tubuh tidak melepaskan endorfin secara maksimal.
Khusus bagi wanita, terutama yang telah mengalami menopause, kekeringan vagina menjadi salah satu masalah utama. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan luka saat melakukan hubungan seksual. Sementara bagi pria, risiko disfungsi ereksi dan kanker prostat dapat meningkat seiring dengan jarangnya aktivitas seksual.
Dari sisi emosional, pasangan yang jarang berhubungan intim lebih rentan mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi. Mereka juga bisa kehilangan gairah atau libido, yang pada akhirnya mengganggu keharmonisan rumah tangga. Meluangkan waktu untuk bercinta dapat meningkatkan rasa cinta dan kepercayaan antara pasangan.
Frekuensi hubungan intim yang dianjurkan bagi pasangan yang sehat adalah 1-2 kali dalam seminggu. Selain menjaga keharmonisan hubungan, ini juga bermanfaat untuk kesehatan fisik, khususnya bagi pria yang ingin menjaga kesehatan prostatnya. Bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, dianjurkan berhubungan seksual setiap 2-3 hari selama masa subur.
Namun, penting dicatat bahwa dampak-dampak tersebut biasanya tidak terjadi pada orang yang belum pernah berhubungan seksual atau yang memilih untuk menjalani hidup selibat.
Edytor : Goent