Advertisement
Maluku Utara| MatalensaNews.com–Debat kedua kandidat Pilkada Pulau Taliabu memanas ketika pasangan calon nomor urut 1, Sashabila Mus-La Ode Yasir, menyoroti isu pungutan liar di sekolah dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Dalam kesempatan itu, Sashabila secara tegas mengangkat dugaan pungutan yang dibebankan kepada orang tua siswa untuk memperoleh ijazah, mengarahkan kritik tajam kepada Citra Puspasari Mus, kandidat nomor urut 2, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Pulau Taliabu.
Dalam sesi tanya jawab, Sashabila mempertanyakan langkah yang akan diambil Citra jika terpilih sebagai bupati, terutama dalam menangani potensi penyalahgunaan dana BOS yang ditemukan di beberapa sekolah.
"Langka apa saja, kebijakan yang akan Ibu terapkan terkait pengelolaan dana BOS jika nanti terpilih? Banyak laporan dari orang tua yang menyebutkan adanya pungutan hingga satu juta rupiah untuk ijazah," ujar Sashabila.
Dalam kesempatan menanggapi pertanyaan tersebut, Citra Puspasari Mus menjelaskan bahwa pengelolaan dana BOS di Pulau Taliabu telah mengikuti petunjuk teknis dari pusat, di mana dana langsung ditransfer ke rekening sekolah tanpa melalui dinas pendidikan.
"Dana BOS itu langsung masuk ke rekening sekolah, dan kami hanya memberikan panduan penggunaannya. Tidak ada campur tangan langsung dari dinas dalam pengelolaan dana tersebut," jelas Citra.
Namun, jawaban tersebut dianggap kurang memuaskan oleh Sashabila yang kembali menyoroti lemahnya pengawasan dalam pelaksanaan di lapangan.
Sebab menurutnya, kurangnya pengawasan ini membuat orang tua siswa merasa terbebani oleh berbagai pungutan.
"Sebagai mantan Kepala Dinas Pendidikan, tanggung jawab untuk memastikan tidak ada pungutan liar ada di tangan Ibu. Kami telah menerima banyak laporan dari orang tua yang merasa terbebani," tegas Sashabila. (Jeck)