Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Minggu, 26 Januari 2025, 2:56:00 PM WIB
Last Updated 2025-01-26T07:56:28Z
BERITA TNINEWS

Gereja Pertama di Makodam IV/Diponegoro Dibangun, Simbol Toleransi Beragama

Advertisement


Semarang|
MATALENSANEWS.com– Untuk mewujudkan kesetaraan dalam beribadah bagi anggota TNI dan masyarakat sekitar yang beragama Nasrani, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi, S.I.P., M.Si., meresmikan pembangunan Gereja Oikumene pertama di lingkungan Makodam IV/Diponegoro. Pembangunan ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada Jumat (24/1/2025), yang turut disaksikan oleh seluruh pejabat utama Makodam serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah.


Dalam sambutannya, Pangdam menegaskan bahwa gereja ini dibangun sebagai bentuk kepedulian terhadap anggota dan masyarakat yang beragama Nasrani. Selama ini, kompleks Makodam IV/Diponegoro telah memiliki lima masjid untuk prajurit dan masyarakat Muslim, sehingga gereja ini akan menjadi fasilitas ibadah yang setara bagi umat Nasrani.


"Mudah-mudahan dengan berdirinya gereja ini, kita bisa memberikan contoh toleransi antarumat beragama sekaligus memberikan kenyamanan bagi umat Nasrani di lingkungan Makodam dan sekitarnya untuk menjalankan peribadatannya," ujar Pangdam.


Pembangunan Gereja Oikumene ini juga merupakan implementasi dari nilai-nilai Pancasila, khususnya dalam menciptakan kerukunan dan persatuan dalam keberagaman. Pangdam pun mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung realisasi pembangunan gereja ini.


"Intinya, pembangunan ini jangan sampai menimbulkan perpecahan. Justru dengan adanya gereja ini, kita akan tetap bersatu dalam kebhinekaan," tambahnya.


Acara peletakan batu pertama ini turut dihadiri oleh Kasdam IV/Diponegoro, Irdam IV/Diponegoro, tokoh agama dari FKUB, serta pejabat Makodam IV/Diponegoro lainnya.


Hadirnya gereja pertama di lingkungan Makodam IV/Diponegoro diharapkan menjadi simbol nyata dari toleransi dan keberagaman, serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua prajurit dan masyarakat dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.(Goent