Advertisement
Demak |MATALENSANEWS.com– Banjir yang melanda Kabupaten Demak semakin meluas hingga mencakup delapan desa di dua kecamatan. Akibatnya, sebanyak 5.065 kepala keluarga (KK) atau 21.301 jiwa terdampak.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Minggu (2/2/2025) pukul 17.00 WIB, wilayah terdampak kini bertambah dengan masuknya Desa Loireng dalam daftar.
"Sebanyak 8 desa di dua kecamatan Karangtengah dan Sayung masih tergenang dengan ketinggian air antara 20 hingga 40 cm," ujar Kepala Pelaksana BPBD Demak, Haris Wahyudi Ridwan.
Daftar desa terdampak banjir:
- Kecamatan Karangtengah: Desa Batu, Wonoagung, Rejosari, Wonokerto, dan Wonowoso.
- Kecamatan Sayung: Desa Sayung, Kalisari, dan Loireng.
Menurut Haris, naiknya air rob dan penyempitan saluran air menjadi faktor utama banjir semakin parah. "Aliran air tersumbat di Desa Banjarsari, menyebabkan air meluap ke jalan raya," tambahnya.
Di Dukuh Ngepreh, Desa Sayung, warga mulai beradaptasi dengan kondisi banjir. Salah satunya Syairozi, yang membuat perahu rakitan dari bekas lemari es, batang pisang, dan galon air untuk aktivitas sehari-hari.
"Sejak Imlek hujan terus, dua hari tidak berhenti. Pagi-pagi air langsung naik," kata Syairozi. Perahu itu digunakannya untuk membawa istri dan anaknya ke tempat lebih aman.
Sementara itu, Roudhoh, istri Syairozi, mengaku menggunakan perahu buatan suaminya setiap hari. "Kalau mau belanja atau ke rumah saudara, ya pakai perahu ini," ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, kondisi banjir di delapan desa masih menggenangi permukiman warga. BPBD Demak terus melakukan pemantauan dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan.(Rendy)