Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Senin, 10 Februari 2025, 5:54:00 PM WIB
Last Updated 2025-02-10T10:54:24Z
BERITA PERISTIWANEWS

Polisi Setop Sementara Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora Usai Insiden Maut Lift Crane

Advertisement


Blora
 |MATALENSANEWS.com– Polisi menyetop sementara proyek pengembangan Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora untuk melakukan penyelidikan atas jatuhnya lift crane dari ketinggian 12 meter yang menewaskan empat pekerja. Mesin lift crane tersebut juga dibongkar untuk diperiksa oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah.


Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengatakan bahwa penyelidikan dilakukan oleh Satreskrim Polres Blora dengan dukungan tim Labfor Polda Jateng.


"Hari ini agendanya membongkar mesin lift crane, nanti akan dibawa ke Labfor Polda Jateng untuk didalami," ujar Wawan saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (10/2/2025).


Ia menambahkan bahwa proyek pembangunan rumah sakit swasta tersebut dihentikan sementara guna memperlancar proses penyelidikan.


"Untuk saat ini proyek kami hentikan sementara untuk memperlancar penyelidikan," katanya.


Pemeriksaan 11 Saksi, Polisi Belum Tentukan Tersangka

Hingga kini, polisi telah memeriksa 11 saksi, termasuk para pekerja dan pihak terkait dalam proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora. Namun, pihak kepolisian belum dapat menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas insiden ini.


"Saat ini masih tahap penyelidikan. Jika ada perkembangan informasi, akan kami sampaikan," tambah Wawan.


Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, menuturkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Labfor untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.


"Alatnya masih didalami tim Labfor, jadi belum bisa menentukan siapa yang bertanggung jawab," jelas Gembong.


Kronologi Insiden Maut

Sebelumnya, insiden tragis terjadi di lokasi pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora pada Sabtu (8/2) pukul 07.30 WIB. Sebanyak 13 pekerja terjatuh setelah lift crane yang mereka gunakan mengalami putus tali dan terjun dari ketinggian 12 meter.


Akibat kejadian ini, tiga pekerja tewas di tempat, sementara satu korban lainnya meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.


"Untuk satu korban atas nama Tri Wiji meninggal pada pukul 14.15 setelah mendapat perawatan medis di RS PKU Muhammadiyah Blora," ujar AKP Gembong Widodo dalam laporannya, Minggu (9/2).


Hingga kini, penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap penyebab kecelakaan serta kemungkinan adanya unsur kelalaian dalam proyek tersebut.(Sudi Boyong