Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Minggu, 25 Mei 2025, 11:10:00 PM WIB
Last Updated 2025-05-25T16:10:43Z
BERITA UMUMNEWS

Perarakan Perdana Patung Bunda Maria di Salatiga, Simbol Iman dan Toleransi

Advertisement


Laporan : Goent


SALATIGA|MATALENSANEWS.com– Suasana sakral dan penuh haru menyelimuti Kota Salatiga, Minggu malam (25/5/2025), saat ratusan umat Katolik dari Salatiga dan sekitarnya mengikuti Perarakan Patung Bunda Maria. Acara religius ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya digelar di kota yang dikenal dengan julukan Kota Tertoleran tersebut.


Perarakan dimulai dari Rumah Retret Biara Kana di Jl Dr Muwardi, Gendongan, dan menyusuri rute Jl Dr Muwardi, Jl Kalipengging, Jl Jenderal Sudirman, hingga kembali ke Biara Kana. Para peserta membawa lilin dan mengalunkan doa rosario sepanjang perjalanan, menciptakan suasana hikmat yang menyentuh hati.


Kegiatan ini secara resmi dilepas oleh Wakil Wali Kota Salatiga, Nina Agustin, bersama Ketua DPRD Dance Ishak Palit. Dalam sambutannya, mereka menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan keagamaan yang memperkuat nilai-nilai toleransi antarumat beragama.


Ketua panitia, Paulus Nindito Adi, menjelaskan bahwa perarakan ini digelar bertepatan dengan Bulan Maria yang dirayakan setiap Mei oleh umat Katolik, sekaligus dalam rangka memperingati tahun pengampunan (yubelium).


"Kegiatan ini diharapkan semakin menjadikan Salatiga sebagai Kota Beriman dan kembali menjadi Kota Tertoleran," ujar Nindito.

 

Ucapan syukur juga disampaikan oleh Dr Maria Sumarningsih Teguh, salah satu tokoh umat Katolik yang hadir. Ia merasa haru dan bersukacita mengikuti prosesi yang menurutnya sangat menggugah iman dan semangat persaudaraan.


"Terbukti kehadiran dan respons umat Katolik dalam acara itu sangat besar. Kami berterima kasih kepada Ibu Wawali Nina Agustin, Ketua DPRD Dance Ishak Palit, dan semua tokoh lintas agama yang hadir," ungkap Maria.

 

Turut hadir dalam perarakan ini sejumlah tokoh gereja seperti Romo Ignatius Fajar Himawan MSF (Pimpinan Rumah Retret Biara Kana), Romo Brian Jonathan Laluyan MSF (Pastor Paroki Gereja Kristus Raja Semesta Alam Tegalrejo), dan Romo Y Alis Windu Prasetya SJ (Rumah Retret Girisonta Ungaran).


Sosok penggagas kegiatan ini adalah Antonius Bimo Wijanarko, yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan gereja. Menariknya, acara ini juga dihadiri tokoh lintas agama seperti Ketua FKUB KH Noor Rofiq dan Ketua BKGS Purwanto sebagai wujud nyata kerukunan antarumat beragama di Salatiga.


Ketua DPRD Dance Ishak Palit memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya acara ini.


"Kegiatan ini mendukung upaya mewujudkan Salatiga sebagai Kota Tertoleran," ujarnya.