Advertisement
![]() |
Gambar : ilustrasi |
SALATIGA|MATALENSANEWS.com – Darurat sampah di Kota Salatiga terus menganga. Di balik tumpukan plastik, bau busuk, dan pengelolaan yang stagnan, suara masyarakat mulai menggema menuntut bukti nyata dari para pemangku kebijakan.
Adalah Sri Hartono, Ketua ELBEHA Barometer, yang angkat bicara lantang soal krisis pengelolaan sampah yang tak kunjung menemui ujung. Ia menagih janji dan hasil konkret dari kunjungan kerja Komisi C DPRD Salatiga bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ke Surabaya pada Desember 2024 silam.
"Semoga persoalan penanganan sampah di Salatiga segera ada solusi. Akhir tahun lalu para wakil rakyat dan DLH kan sudah belajar dan cari solusi ke Surabaya. Kami sebagai masyarakat berharap ilmunya segera diaplikasikan donk. Kan cari solusi ke Surabaya juga pakai biaya dan sumbernya uang rakyat. Jadi harus ada hasil nyata dong," tandas Sri Hartono kepada wartawan, Senin (19/5/2025).
Nada kritik Sri Hartono tak hanya berhenti di soal sampah. Ia juga menyoroti sektor pariwisata, yang menurutnya justru menunjukkan geliat positif pasca-kunjungan kerja DPRD ke Manado pada 2019.
"Dulu pada bulan November 2019 DPRD Kota Salatiga kunjungan kerja ke Manado untuk belajar mengenai strategi memajukan pariwisata. Sejak itu sektor pariwisata di kota Salatiga hingga saat ini semakin maju. Bahkan ada tempat wisata baru salah satunya TWR," terangnya.
Ia pun menyampaikan apresiasinya atas perubahan yang dirasakan masyarakat di sektor wisata. "Masyarakat tentunya bisa merasakan donk kemajuan wisata di Kota Salatiga. Tentunya itu sebanding dengan biaya yang dikeluarkan saat pelaksanaan kunjungan kerja," imbuhnya.
Namun, tak semua soal kota ini bisa dibenahi dengan studi banding. Rencana relokasi pedagang Pasar Pagi ke kawasan Pasar Rejosari, misalnya, menurutnya perlu dihadapi dengan sinergi, bukan sekadar retorika.
"Jadi harus sejalan. Ada solusi yang baik yang tentunya menguntungkan masyarakat Salatiga, khususnya pedagang, maupun demi kemajuan Kota Salatiga. Jadi kondisi ini harus cari solusi yang baik demi kepentingan masyarakat. Semoga benar berjuang atas kepentingan masyarakat dan bukan hanya mengatasnamakan masyarakat untuk cari panggung," tegasnya.
Sri Hartono mengaku optimis pada niat baik para legislator dan pemangku kebijakan kota. "Saya yakin anggota DPRD maupun Pemerintah Kota Salatiga sudah punya rencana baik untuk memajukan kota ini," ucapnya.
Lebih lanjut, ia juga mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam program-program pembangunan kota. "Partisipasi masyarakat Salatiga sangat tinggi. Contohnya beberapa warga saat ada penebangan pohon di pinggir jalan agar tertata rapi. Mereka juga tertib membayar ke oknum dari dinas terkait sebagai ongkos potong pohon yang berada di depan toko maupun tempat usahanya," tutupnya.
Ketika tumpukan masalah kota makin tinggi, suara warga seperti Sri Hartono menjadi pengingat: bahwa kerja-kerja politik tak hanya soal rencana, tapi juga soal hasil. Dan Salatiga, dengan segala potensinya, layak mendapatkan lebih dari sekadar kunjungan kerja.(Goent)