Advertisement
SALATIGA|MATALENSANEWS.com– Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, menegaskan bahwa setiap proyek pembangunan fisik dengan nilai besar harus melibatkan tim teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), meskipun anggarannya berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain.
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin Rapat Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakor POK) Tingkat Kota Salatiga Triwulan I Tahun 2025 yang digelar pada Senin (28/4/2025).
“Dalam pelaksanaan pembangunan fisik ini juga harus melibatkan tim teknis dari DPUPR, meskipun anggaran ada di OPD lain,” tandas Robby saat memberikan arahan kepada sejumlah pimpinan OPD, termasuk Dinas Kesehatan (DKK) yang memiliki agenda pembangunan laboratorium daerah.
Robby juga menekankan agar seluruh kegiatan pembangunan segera dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tidak menunda-nunda pelaksanaan teknis.
Sementara itu, Kepala Bagian Pembangunan Setda Salatiga, Mulyadi, melaporkan bahwa realisasi serapan anggaran Triwulan I 2025 mencapai Rp188,89 miliar atau 63,9 persen dari target Rp297,27 miliar. Serapan fisik mencapai 30 persen, sementara serapan non-fisik sebesar 28 persen.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Salatiga, Adhi Isnanto, menambahkan bahwa tren pendapatan asli daerah (PAD) mengalami peningkatan. Ia menyebut Salatiga masuk dalam lima besar kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan kenaikan PAD tertinggi.
Adhi juga menyampaikan bahwa anggaran pembelian kendaraan operasional di BPKPD belum terserap karena masih dalam tahap pengkajian oleh tim pengadaan. Pembayaran akan dilakukan secara termin setelah proses tersebut rampung.
Dari Sekretariat DPRD Salatiga, Sekretaris Agung Nugroho mengungkapkan bahwa rendahnya serapan anggaran untuk perjalanan dinas disebabkan oleh perubahan sistem pembiayaan dari lumsum ke at cost, yang memerlukan penyesuaian anggaran kas.
Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menyampaikan bahwa minimnya serapan anggaran disebabkan oleh penundaan jadwal dari Kementerian Pariwisata serta efisiensi pelaksanaan kegiatan travel mission yang dipadatkan dalam satu hari dari rencana dua hari.(Goent)