Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Minggu, 29 Juni 2025, 6:11:00 PM WIB
Last Updated 2025-06-29T11:11:26Z
Berita budayaNEWS

Grebeg Kutowinangun Kidul, Warga Salatiga Kembali Hidupkan Semangat Sejarah dan Budaya

Advertisement


SALATIGA |
MATALENSANEWS.com Semangat nguri-uri budaya lokal kembali menggema di Kota Salatiga melalui gelaran Grebeg Kutowinangun Kidul yang berlangsung meriah pada Minggu (29/6/2025). Lebih dari sekadar perayaan tradisi, acara ini menjadi bentuk penghormatan kepada Kyai Johar Manik, tokoh pejuang lokal yang dikenal sebagai panglima kepercayaan Pangeran Diponegoro dalam melawan penjajah Belanda.


Berlokasi di Balai Dukuh RW 6, Jalan Nanggulan, Kutowinangun Kidul, acara ini menyedot antusiasme ratusan warga yang tumpah ruah merayakan warisan leluhur. Atmosfer semakin semarak dengan kehadiran Gusti Kanjeng Ratu Wandansari (Gusti Moeng), putri dari Sri Susuhunan Pakubuwana XII dan KRAy. Pradapaningrum, yang hadir mewakili Keraton Surakarta.


Dalam sambutannya, Gusti Moeng menyingkap silsilah Kyai Johar Manik yang diyakini memiliki hubungan darah dengan Kasunanan Surakarta. Ia menyampaikan bahwa perjuangan Pangeran Diponegoro tidak lepas dari bantuan Sinuwun Pakubuwana XI, yang secara kekerabatan masih terhubung erat.


"Kyai Johar Manik mnika minangka salah satunggalipun yai ingkang biyantu perjuangan Pangeran Diponegoro. Lha Pangeran Diponegoro niku kiat amargi dibantu Sinuwun Pakubuwono kaping XI. Menawi hubungan kekerabatan, Ibu Pakubuwono XI mnika wayah saking HB II. Dados tasih misanan kalih Pangeran Diponegoro," ungkapnya, menjelaskan koneksi genealogi antar tokoh sejarah Jawa tersebut.

 

Grebeg Kutowinangun Kidul dikemas dalam bentuk kirab budaya rakyat yang memukau. Tarian tradisional, reog, parade kostum etnik, hingga kesenian lintas budaya Nusantara tampil memeriahkan acara. Momen puncak terjadi saat warga berebut gunungan berisi hasil bumi, jajanan pasar, serta makanan tradisional sebagai simbol berkah dan kebersamaan.


Wali Kota Salatiga Robby Hernawan, meski berhalangan hadir karena tengah menjalankan tugas di Jakarta dalam acara Pentas Duta Seni TMII 2025, tetap menyapa warga melalui sambungan daring.


“Kami mohon maaf belum bisa hadir secara langsung, karena sedang menjalankan tugas di Jakarta. Namun saya sangat mengapresiasi semangat warga Salatiga dalam menjaga warisan budaya. Selamat mengikuti dan menyaksikan Grebeg Kutowinangun Kidul. Semoga acara ini membawa berkah dan inspirasi bagi kita semua,” ucapnya.

 

Dukungan juga datang dari Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Salatiga, BPH. Pramusinta, yang menilai kegiatan ini memiliki dampak multidimensi.


“Kehadiran Gusti Moeng adalah sebuah kehormatan dan kehormatan ini sejalan dengan semangat warga Salatiga untuk menggali kembali sejarah perjuangan Kyai Johar Manik. Saya berharap acara ini memberi dampak nyata, tidak hanya dari sisi budaya, tapi juga ekonomi, sosial, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Pramusinta.

 

Grebeg Kutowinangun Kidul menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Salatiga dalam memperkuat identitas budaya lokal dan membangun kebanggaan kolektif atas sejarah perjuangan para leluhur. Tradisi ini dirancang sebagai ruang edukasi, refleksi, dan kolaborasi lintas elemen masyarakat demi menjaga warisan budaya sebagai pondasi kota yang tenteram, adil, dan sejahtera.(Goent)