Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Minggu, 15 Juni 2025, 5:44:00 AM WIB
Last Updated 2025-06-14T22:44:49Z
Luar NegeriNEWS

Iran dan Israel Saling Serang: Ketegangan Timur Tengah Meledak, Dunia Dibayangi Perang Besar

Advertisement

Gambar : ilustrasi 

Teheran|
MATALENSANEWS.com Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali memuncak ke titik paling kritis setelah Iran dan Israel saling melancarkan serangan militer mematikan. Dalam pernyataan tegas yang disiarkan langsung televisi pemerintah Iran pada Sabtu pagi (14/6/2025), Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, juru bicara Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, menyatakan bahwa negaranya tidak akan menghentikan operasi militernya terhadap Israel hingga Tel Aviv “menyesal atas setiap darah yang mereka tumpahkan.”


“Kami akan terus maju. Tak ada kata mundur. Operasi kami akan berlanjut hingga rezim Zionis merasa menyesal!” tegas Shekarchi.

 

Pernyataan itu merupakan respons langsung atas serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Israel pada Jumat dini hari (13/6/2025), menargetkan fasilitas nuklir dan gudang rudal strategis Iran. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 104 warga Iran, termasuk seorang komandan Garda Revolusi (IRGC), beberapa perwira tinggi, serta sembilan ilmuwan nuklir. Selain itu, hampir 380 orang dilaporkan terluka dalam serangan yang digambarkan sebagai pukulan paling telak terhadap pertahanan Iran dalam beberapa tahun terakhir.


Tak tinggal diam, Iran membalas dengan meluncurkan rudal balistik ke beberapa wilayah strategis Israel. Serangan balasan ini menewaskan tiga warga sipil Israel dan melukai lebih dari 170 orang lainnya. Serangan tersebut menandai eskalasi serius dari konflik yang selama ini berlangsung secara tertutup dan penuh diplomasi dingin.


Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menanggapi dengan pernyataan keras yang memperingatkan akan adanya serangan lanjutan yang lebih dahsyat. Ia secara langsung mengancam Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.


“Jika Khamenei terus meluncurkan rudal ke wilayah Israel, maka Teheran akan kami bakar!” kata Katz dalam pernyataannya, menuding Khamenei sebagai pemicu kehancuran dan penyandera rakyat Iran sendiri.

 


Konflik antara dua kekuatan militer utama di kawasan ini kini tidak lagi bersifat taktis dan tertutup. Yang sebelumnya merupakan serangan terbatas kini berubah menjadi konfrontasi terbuka, membangkitkan kekhawatiran global akan pecahnya perang berskala besar.


Iran telah bersumpah untuk menggandakan intensitas serangan, sementara Israel tidak menampik kemungkinan pembalasan total. Dunia internasional menyaksikan dengan cemas perkembangan terbaru ini, sembari menyerukan deeskalasi dan menahan diri dari kedua belah pihak.


Ketegangan antara Iran dan Israel yang telah berlangsung selama bertahun-tahun kini tampak semakin sulit dibendung. Pertanyaannya: siapa yang akan mundur lebih dulu? Ataukah dunia tengah menyaksikan awal dari konfrontasi paling mematikan di abad ini?


RI.1.