Advertisement
DEMAK|MATALENSANEW.com– Tradisi budaya Tumpeng Songo kembali digelar dengan semarak di Pendopo Kabupaten Demak pada Kamis malam, 5 Juni 2025. Acara yang berlangsung sejak pukul 18.00 WIB itu menghadirkan nuansa sakral, meriah, dan penuh kebersamaan. Iring-iringan sembilan tumpeng sebagai simbol sedekah raja kepada rakyat menjadi pusat perhatian dalam kegiatan budaya tahunan tersebut.
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, tokoh adat, pejabat daerah, serta tamu undangan. Salah satu unsur penting yang turut menyukseskan acara adalah kehadiran Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Demak. Dengan mengenakan seragam lengkap, anggota Pramuka tampil sigap menjalankan berbagai tugas yang diberikan panitia.
Mereka berperan aktif mulai dari pengaturan arus peserta, pengawalan iring-iringan tumpeng, hingga menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar lokasi acara. Kontribusi mereka mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena turut menjamin kelancaran dan kekhidmatan prosesi budaya ini.
Tradisi Tumpeng Songo sendiri merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Demak sekaligus doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan. Sembilan tumpeng yang diarak memiliki makna filosofis masing-masing dan menyatu dalam simbol keberkahan. Sebelum dibagikan kepada masyarakat, tumpeng-tumpeng tersebut diserahkan secara simbolis kepada Takmir Masjid Agung Demak sebagai bentuk penghormatan terhadap institusi keagamaan yang menjadi pusat spiritual warga.
Puncak acara ditandai dengan doa bersama dan prosesi pembagian tumpeng kepada masyarakat yang hadir. Suasana hangat dan penuh kekhidmatan menyelimuti malam itu, menggambarkan kuatnya ikatan antara pemimpin dan rakyat melalui warisan budaya yang terus terjaga.
Dengan dukungan dari seluruh elemen, termasuk Pramuka Kwarcab Demak, Iring-iringan Tumpeng Songo tahun ini berlangsung lancar, aman, dan sarat makna. Tradisi pun tetap lestari, sementara semangat gotong royong dan kebersamaan semakin tumbuh di tengah masyarakat Kabupaten Demak.(Aris Yanto)