Advertisement
Laporan : Goent
Ungaran|MATALENSANEWS.com – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Lahir Pancasila di Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, pada Sabtu (1/6/2025). Jika biasanya peringatan 1 Juni diisi dengan upacara bendera, kali ini Pemdes Bener menyelenggarakan Festival Tendangan Penalti yang melibatkan puluhan tim sepak bola dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Sebanyak 44 tim turut ambil bagian dalam festival tersebut. Mereka berasal dari berbagai kota seperti Soloraya, Salatiga, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Temanggung, hingga Magelang.
Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila dan memperebutkan trofi juara serta uang pembinaan senilai jutaan rupiah.
Dari hasil pertandingan, empat tim berhasil melaju ke babak semifinal. Juara pertama diraih oleh tim Kumpuldulur (Salatiga), disusul Velocity United (Ungaran) sebagai juara kedua. Posisi ketiga diraih Arend n Friend (Salatiga), dan Kumpuldulur C menempati posisi keempat.
Kepala Desa Bener, H. Saefudin, mengatakan festival ini bertujuan menumbuhkan semangat kompetisi di kalangan anak muda, sekaligus menguatkan rasa cinta terhadap nilai-nilai Pancasila.
“Kami bersyukur turnamen ini berlangsung dengan fair play dan sesuai jadwal. Tujuan utama kami adalah memberikan ruang positif bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan semangat nasionalisme,” ujar Saefudin didampingi Kadus Tugu, Sri Nanda Yudi Himawan.
Menariknya, turnamen yang baru pertama kali digelar ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan peserta. Saefudin mengaku cukup terkejut melihat tingginya antusiasme para tim yang datang dari berbagai penjuru daerah.
“Ternyata antusias peserta sangat tinggi. Tahun depan, kami akan gelar lebih meriah lagi,” tambahnya.
Salah satu momen paling unik terjadi di laga final. Tim Velocity United hanya menyisakan satu pemain, karena rekan-rekannya harus mengikuti turnamen lain (tarkam) di Magelang. Namun sesuai aturan, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
Akibatnya, pemain bernama Dul harus bermain sendiri — menjadi penendang sekaligus kiper — dalam sesi adu penalti yang mengharuskan setiap tim menendang sebanyak tujuh kali. Meski bertanding seorang diri, Dul tetap menunjukkan semangat sportivitas tinggi.
Festival ini menjadi bukti bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila bisa dikemas dengan cara yang kreatif, menghibur, dan tetap sarat makna kebangsaan.(*)