Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Rabu, 16 Juli 2025, 10:02:00 PM WIB
Last Updated 2025-07-16T15:02:52Z
BERITA UMUMNEWS

BP Taskin Luncurkan Gerakan Kolaboratif Pengentasan Kemiskinan dan Kedaulatan Pangan Pesantren

Advertisement


Laporan: Indra


SOLO|MATALENSANEWS.com– Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) resmi mencanangkan sebuah gerakan kolaboratif untuk mempercepat upaya pengentasan kemiskinan berbasis kemandirian dan kedaulatan pangan. Pencanangan gerakan ini dilakukan langsung oleh Kepala BP Taskin, Bapak Budiman Sudjatmiko,Rabu (16/7/25).


Gerakan ini menjadi bentuk sinergi antara berbagai elemen masyarakat dan organisasi, yang menyatukan kekuatan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya di lingkungan pesantren.


Dalam pelaksanaan gerakan tersebut, BP Taskin menggandeng sejumlah mitra strategis, yaitu:


  • BATAS (Barisan Kesetiakawanan Pengentasan Kemiskinan), yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Suntoro Hasan dan Ketua Deputi 1 Bidang Pangan, Herra Tjitro.
  • Tim ahli bidang pangan, yang terdiri dari Ibu Dewi Anggraeni Etan dan Gus Zainal (dikenal sebagai "santri ndeso"), yang fokus membangun kemandirian dan kedaulatan pangan di kalangan pesantren.
  • Asprindo (Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia), yang dikomandoi oleh Ketua Asprindo Jawa Tengah, Agus Tony Winarno, beserta timnya.
  • PT Setara, yang diwakili oleh Direktur Operasional, Praduta Amar.


Kolaborasi lintas sektor ini diarahkan untuk mengintegrasikan program-program penguatan ekonomi rakyat melalui pemberdayaan kelompok rentan dan pelibatan pesantren sebagai pusat pengembangan pangan lokal.


Menurut Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko, gerakan ini bukan hanya simbol kerja sama, namun juga bentuk nyata dari komitmen bersama untuk menanggulangi kemiskinan secara sistematis dan berkelanjutan.


"Kami ingin membangun jembatan antara kekuatan masyarakat, pesantren, dan pelaku usaha agar bisa saling menopang dalam membangun kemandirian ekonomi yang berkeadilan," ujar Budiman.


Ke depan, gerakan ini diharapkan mampu menjadi model pemberdayaan sosial berbasis komunitas yang bisa direplikasi di berbagai daerah di Indonesia.(*)