Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Minggu, 06 Juli 2025, 3:10:00 AM WIB
Last Updated 2025-07-05T20:10:00Z
BERITA UMUMNEWS

Ribuan Warga Padati Peringatan 10 Suro dan Santunan Yatim di Leyangan, Ungaran Timur

Advertisement


Laporan : TRI


UNGARAN|MATALENSANEWS.com– Semangat kebersamaan dan kepedulian sosial mewarnai peringatan malam 10 Suro yang digelar di Desa Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Sabtu malam (5/7/2025). Lebih dari 3.000 warga, khususnya dari RW 01 dan RW 02 Krajan, memadati Jalan Jawa Raya Leyangan untuk mengikuti acara doa bersama dan santunan anak yatim piatu.


Kegiatan yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Leyangan bersama masyarakat ini menjadi momentum spiritual dan sosial yang menguatkan nilai-nilai tradisi, gotong royong, serta rasa peduli terhadap sesama.


Hadir dalam acara tersebut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Leyangan, Utomo SP, Sekretaris Desa Suryanto, Kepala Dusun Leyangan Zaenal Arifin, para Ketua RT/RW se-Krajan, serta Banser dan Satlinmas yang turut mengamankan jalannya kegiatan.


Suasana religius terasa saat Kyai M. Baedhowi memimpin doa tolak bala dan zikir tahlil, dilanjutkan tahlil bersama yang dipimpin Modin Amir Baroyi. Puncak acara diisi dengan tausiyah oleh Kyai Achmad Sakuan, tokoh masyarakat yang juga dikenal sebagai pengisi dakwah pada berbagai kegiatan keagamaan di wilayah tersebut.


Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang doa bersama, tetapi juga wujud nyata kepedulian terhadap anak-anak yatim di lingkungan desa. Puluhan anak yatim menerima santunan sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian dari warga dan panitia.


“Kami ingin memastikan bahwa tradisi baik ini terus berlanjut. Kegiatan santunan ini adalah bentuk cinta dan tanggung jawab sosial yang harus kita rawat setiap tahun,” ujar M. Supadi (Kang Adi), tokoh media sekaligus seksi publikasi kegiatan.

 

Plt Kades Leyangan, Utomo SP, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Ia berharap, tradisi malam 10 Suro bisa terus menjadi pengingat spiritual dan sosial agar masyarakat senantiasa menjaga kerukunan dan semangat berbagi.


“Mari kita jaga tradisi, rawat kebersamaan, dan tebarkan manfaat bagi sekitar kita,” tutup Kang Adi.(*)