Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Rabu, 13 Agustus 2025, 1:11:00 PM WIB
Last Updated 2025-08-13T06:11:50Z
BERITA PERISTIWANEWS

Diduga Disusupi Kelompok Anarko, Aksi di Alun-Alun Pati Memanas Peserta Melempari Petugas, Kapolresta Turun Redam Ketegangan

Advertisement


Laporan : Farid


Pati|MATALENSANEWS.com– Aksi unjuk rasa yang berlangsung di Alun-Alun Pati, Rabu (13/8/2025), memanas setelah sebagian peserta melempari petugas dengan botol air mineral. Ribuan massa yang sejak pagi berkumpul untuk menyampaikan aspirasi terkait kebijakan pemerintah, terpantau mengalami eskalasi ketegangan pada siang hari.


Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi bersama Dandim 0718/Pati turun langsung menemui peserta aksi. Kehadiran keduanya bertujuan meredam potensi bentrokan dan memastikan penyampaian aspirasi tetap dalam koridor hukum.


“Kami mengimbau kepada seluruh peserta aksi agar tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan fokus menyampaikan aspirasi secara damai,” ujar Kombes Jaka Wahyudi di lokasi.


Upaya persuasif aparat sempat diuji ketika sejumlah massa mulai melempar botol ke arah petugas. Meski demikian, aparat gabungan TNI-Polri tetap mengedepankan pengendalian situasi secara humanis dan proporsional.


“Kami memahami semangat rekan-rekan dalam menyampaikan pendapat, namun mohon tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain,” tegas Kapolresta.


Di tengah memanasnya situasi, muncul dugaan penyusupan kelompok anarko. Beberapa orang terlihat memprovokasi massa untuk bertindak anarkis. Aparat pun memperketat pemantauan dan melakukan identifikasi terhadap pihak-pihak yang mencoba memperkeruh suasana.


“Kami minta peserta aksi tidak terpengaruh oleh oknum yang ingin memanfaatkan situasi untuk kepentingan tertentu. Mari kita jaga Pati tetap aman,” imbuhnya.


Sejumlah barikade pengamanan dibentuk di titik strategis sekitar Alun-Alun Pati. Kapolresta menegaskan, tujuan pengamanan bukan untuk membungkam suara rakyat, melainkan menjaga agar penyampaian aspirasi berlangsung tertib.


“Proses demokrasi harus kita jaga bersama. Jangan sampai aksi yang seharusnya menjadi wujud demokrasi berubah menjadi kerusuhan yang merugikan semua pihak,” pungkas Kombes Jaka Wahyudi.