Advertisement
Laporan: Goent
SALATIGA|MATALENSANEWS.com – Aksi solidaritas bertajuk Aksi Kelompok Salatiga Menggugat yang digelar untuk merespons tindakan represif aparat Brimob di Lapangan Pancasila Kota Salatiga, Senin (1/9/2025) malam, sempat berujung ricuh. Massa yang awalnya berjumlah sekitar 100 orang itu menggelar doa bersama dan orasi, namun eskalasi meningkat hingga terjadi perusakan pagar Mapolres Salatiga.
Aksi dimulai pukul 19.30 WIB, saat massa berkumpul di depan Gedung Sabda Mulya dan kemudian berjalan menuju Tugu Pancasila. Mereka menggelar doa, menyanyikan lagu Mengheningkan Cipta, serta menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya mengecam tindakan kekerasan aparat kepolisian, meminta pertanggungjawaban negara, dan menuntut keadilan atas kematian almarhum Affan Kurniawan.
Usai melakukan aksi tabur bunga dan menyalakan lilin, massa berjalan mengelilingi Lapangan Pancasila dan menuju Mapolres Salatiga. Sekitar pukul 20.30 WIB, massa mulai berusaha menerobos gerbang Mapolres. Petugas Dalmas Polres Salatiga merespons dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Guvta Alugoro Koedoes turun langsung untuk berdialog dengan koordinator aksi. Sekitar pukul 22.00 WIB, perwakilan massa bertemu dengan Kapolres Salatiga AKBP Veronica, S.H., S.I.K., M.Si., dan sepakat untuk membubarkan diri. Namun, ketegangan kembali terjadi saat rombongan massa yang sedang dalam perjalanan pulang kembali ke Mapolres Salatiga dan memancing aparat dengan teriakan serta aksi pelemparan.
“Situasi sempat memanas karena ada provokasi dari pihak tertentu. Kami berupaya melakukan pendekatan persuasif agar aksi dapat terkendali,” ujar salah satu petugas keamanan.
Upaya mediasi kembali dilakukan oleh personel TNI. Pukul 23.20 WIB, massa dipaksa bubar dengan konvoi keluar area Lapangan Pancasila. Sterilisasi lokasi dan penyekatan akses menuju Mapolres Salatiga dilakukan hingga situasi dinyatakan kondusif sekitar pukul 24.00 WIB.
Aksi yang awalnya diikuti 100 peserta itu menarik perhatian warga dan memicu meningkatnya jumlah massa. Aparat menduga aksi tersebut ditunggangi kelompok tertentu yang memprovokasi massa untuk membuat situasi tidak kondusif.
TNI dan Polri menegaskan akan terus memantau perkembangan situasi agar stabilitas keamanan di Kota Salatiga tetap terjaga.