Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Rabu, 15 Oktober 2025, 8:44:00 AM WIB
Last Updated 2025-10-15T01:44:17Z
BERITA UMUMNEWS

Fardanan Fahri Kritik PWI Malut dan AJI Ternate: Pernyataan Soal Dugaan Pengancaman Jurnalis Taliabu Dinilai Tergesa-gesa

Advertisement

Fardanan Fahri

TALIABU |
MatalensaNews.com – Jurnalis Kabupaten Pulau Taliabu, Fardanan Fahri, menyayangkan sikap Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Maluku Utara dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ternate atas pernyataan mereka terkait dugaan pengancaman pembunuhan terhadap Husen Hamid, Jurnalis Times Indonesia Biro Taliabu.


Fardanan menilai, pernyataan kedua organisasi tersebut terlalu tergesa-gesa dan tidak berdasarkan konfirmasi langsung kepada pihak-pihak yang terlibat, termasuk kepada korban sendiri. Ia menegaskan bahwa hingga kini belum ada penjelasan resmi dari Polres Pulau Taliabu terkait penyebab maupun sumber masalah yang memicu dugaan pengancaman antara Husen Hamid dan Fahmi Purnomo, Babinkamtibmas Desa Tubang.


“Sampai saat ini belum ada pertanyaan resmi dari pihak kepolisian soal penyebab dan sumber masalahnya. Jadi jangan berkesimpulan sepihak, karena Husen Hamid masih aktif meliput dan bahkan belum mengetahui motif di balik pengancaman yang dialaminya,”tegas Fardanan Fahri, Selasa (14/10/2025).


Menurutnya, dalam etika jurnalistik, setiap kesimpulan atau pernyataan publik harus berangkat dari fakta dan konfirmasi yang seimbang. Ia menilai tindakan PWI Malut dan AJI Ternate yang mengeluarkan pernyataan tanpa mengonfirmasi langsung kepada Husen Hamid justru dapat memperkeruh situasi.


“Kalau PWI dan AJI bisa berkesimpulan tanpa konfirmasi ke Husen Hamid dan hanya berdasar keterangan sepihak, ini sangat keliru. Kami para jurnalis di Taliabu pun bisa saja berkesimpulan, dan sementara ini kami menduga kasus pengancaman itu berkaitan dengan pemberitaan di wilayah Taliabu Timur,” ujarnya.


Lebih lanjut, Fardanan juga mengingatkan kepada sesama jurnalis agar tidak mencoba “bermain di belakang layar” atau mengambil langkah-langkah yang dapat menghambat proses hukum yang sedang berjalan.


“Saya mengingatkan kepada teman-teman jurnalis yang mencoba bermain di belakang layar untuk meredam persoalan ini, hentikan. Biarkan proses hukum tetap berjalan. Kalau kalian tidak bisa membantu teman kalian, cukup diam dan jadi penonton saja,” tegasnya.


Fardanan berharap seluruh pihak, baik organisasi profesi maupun individu, dapat menjaga integritas dan solidaritas sesama jurnalis serta menghormati proses hukum agar kasus ini bisa terang dan adil bagi semua pihak.,(Jak)