Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Rabu, 29 Oktober 2025, 9:54:00 PM WIB
Last Updated 2025-10-29T14:54:24Z
BERITA UMUMNEWS

Gubernur Ahmad Luthfi Bentuk Satgas Pompanisasi untuk Percepat Penanganan Banjir Semarang–Demak

Advertisement


Laporan : Djoko S


SEMARANG|MatalensaNews.com – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pompanisasi untuk mempercepat penanganan banjir yang masih merendam sejumlah wilayah di Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Tim khusus ini bertugas mengoperasikan dan memaksimalkan fungsi pompa air agar proses penyedotan serta pemindahan genangan air berjalan efektif.


Pembentukan Satgas tersebut dilakukan sebagai respons terhadap temuan di lapangan terkait sejumlah pompa yang tidak bekerja optimal. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas C Penangguhan, ditunjuk sebagai Ketua Satgas Pompanisasi.


“Pak Bergas dapat tambahan tugas baru, yaitu komandan pompa atau Ketua Satgas Pompanisasi Jawa Tengah. Nanti yang punya bakat ahli pompa mengendalikan dan memanajemen itu,” ujar Luthfi dalam rapat koordinasi penanganan banjir Semarang dan Demak di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (29/10/2025).


Menurut Luthfi, saat ini terdapat 38 unit pompa yang sudah diaktifkan untuk mengatasi banjir di Kota Semarang. Sementara di Kabupaten Demak, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng–DIY membangun sodetan sepanjang 170 meter yang dilengkapi dua pompa berkapasitas 500 liter per detik.


Dua daerah tersebut menjadi prioritas utama Pemprov Jateng karena merupakan pusat konektivitas serta jalur utama pergerakan barang dan orang.
“Yang terdampak memang beberapa kabupaten, tapi yang paling parah dan menjadi atensi kita adalah wilayah Sayung—termasuk pabrik Polytron Demak—serta wilayah Genuk dan sekitarnya,” jelas Luthfi.


Sementara itu, Ketua Satgas Pompanisasi yang juga Kepala BPBD Jateng, Bergas C Penangguhan, menyebut intensitas hujan sedang hingga tinggi dalam dua hari terakhir memengaruhi upaya penanganan banjir.


“Solusi tercepat adalah mengoptimalkan fungsi pompa. Karena bicara pompa itu soal efektivitas. Kalau tidak ada manajemen pompa, dikhawatirkan pompanya banyak tapi tidak maksimal,” tegas Bergas.


Ia menjelaskan, sekitar 38 pompa dengan berbagai kapasitas telah diaktifkan di Kota Semarang. Kapasitasnya bervariasi mulai dari 150 liter per detik hingga 1.000 liter per detik.


“Nanti akan beda hasilnya kalau pompa-pompa ini berjalan secara efektif,” tambahnya.


Untuk Kabupaten Demak, pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menambah sejumlah pompa baru.


“Satgas akan segera bekerja. Besok kami rapatkan kembali bersama para pemilik pompa agar penanganan lebih cepat,” ujarnya.


Dirjen SDA Kementerian PUPR, Dwi Purwantoro, menambahkan pihaknya menyetujui usulan Gubernur Ahmad Luthfi dengan menambah lima unit pompa berkapasitas 2.000 liter per detik. Selain itu, pompa-pompa lama akan diinventarisasi dan diganti bila sudah tidak layak pakai.
“Seperti di Muktiharjo, ada satu pompa yang rusak dan akan segera kami ganti,” tandasnya.