Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Kamis, 09 Oktober 2025, 9:34:00 AM WIB
Last Updated 2025-10-09T02:34:40Z
BERITA UMUMNEWS

Menkeu Purbaya Akan Cek Langsung Kesiapan BRI Soal Permintaan Tambahan Dana Pemerintah

Advertisement


Laporan : ErAngga


Jakarta|MatalensaNews.com- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi permintaan tambahan penempatan dana pemerintah dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Seperti diketahui, Kementerian Keuangan sebelumnya telah menempatkan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp55 triliun di deposito bank pelat merah tersebut.


Menanggapi permintaan tambahan tersebut, Purbaya menegaskan akan memastikan terlebih dahulu kesiapan BRI sebelum memberikan keputusan.

 

“Mau saya datangin dia (BRI), bilang sudah siap, saya akan cek. Betul-betul nanti saya akan datangi dia. Betul siap apa enggak,” ujar Purbaya usai menghadiri acara Prasasti Luncheon Talk, Rabu (8/10/2025).

 

Permintaan tambahan dana disampaikan oleh Direktur Utama BRI, Hery Gunardi. Ia menyebut hingga saat ini BRI telah menyalurkan sekitar 60% hingga 65% dari total dana Rp55 triliun yang diterima.

 

“Jadi harapannya ke depan mungkin bisa ditambah lagi,” kata Hery saat ditemui di The Gade Tower, Rabu (8/10/2025).

 

Hery optimistis sisa 35% dari dana penempatan tersebut akan terserap seluruhnya paling lambat akhir Oktober 2025.


Sementara itu, bank pelat merah lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), belum mengajukan permintaan tambahan dana. Namun, Purbaya mengungkapkan kemungkinan bank tersebut juga akan meminta tambahan penempatan dana pemerintah, mengingat tingkat penyerapan yang telah mencapai 63%.


“Mungkin mereka minta lagi kalau bisa ada tambahan yang bisa disalurkan ke sektor lain, mungkin ke properti dan otomotif,” ungkap Purbaya melalui akun TikTok pribadinya @purbayayudhis, saat berkunjung ke Bank Mandiri pada Senin (6/10/2025).

 

Purbaya menambahkan, saat ini masih terdapat dana pemerintah sebesar Rp275 triliun yang tersimpan di Bank Indonesia (BI). Ia berencana menempatkan sebagian dana tersebut, yakni sekitar Rp10 triliun hingga Rp20 triliun, ke Bank Pembangunan Daerah (BPD), termasuk Bank Jakarta dan Bank Jatim.


“Saya sekarang punya 275 triliun cash nganggur. Jadi kita lagi diskusiin sama mereka, mereka bisa terima berapa sih,” tuturnya.

 

Rencana penempatan dana di BPD tersebut saat ini masih dalam tahap pembahasan antara Kementerian Keuangan dan masing-masing bank daerah.