Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Minggu, 05 Oktober 2025, 10:39:00 PM WIB
Last Updated 2025-10-05T15:39:45Z
BERITA UMUMNEWS

Revitalisasi Simpang Lima Boyolali, Trotoar Dipangkas dan Disulap Mirip Malioboro

Advertisement


Laporan : Goent 


BOYOLALI|MatalensaNews.com- Proyek pembangunan jalur pedestrian di kawasan Simpang Lima Boyolali hingga Tugu Susu Tumpah terus bergulir. Nantinya, trotoar yang melingkar di seputaran Simpang Lima Boyolali akan diperpendek dari semula sekitar satu meter menjadi hanya 15 sentimeter.


Pantauan di lapangan pada Minggu (5/10/2025), area trotoar di sisi utara Simpang Lima telah dibongkar. Bongkahan material hasil pembongkaran masih tampak berserakan di sekitar lokasi.


Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Boyolali, Joko Prasetyo, menjelaskan hingga 5 Oktober 2025, progres kegiatan revitalisasi dan pemeliharaan masih berada pada tahap pekerjaan persiapan, galian, serta pembongkaran perkerasan lama dan pedestrian existing.


“Untuk trotoar area bundaran Simpang Lima tidak dihilangkan, tapi diperpendek. Tinggi sekarang sekitar satu meter, nanti dibuat menjadi sekitar 15 sentimeter. Nantinya juga akan kami pasang tiang-tiang karena itu untuk pejalan kaki,” ujarnya, Minggu (5/10/2025).


Selain menurunkan ketinggian trotoar, proyek jalur pedestrian dari area Simpang Lima hingga Tugu Susu Tumpah Boyolali juga akan menghilangkan median jalan. Area pedestrian nantinya akan memiliki tinggi sekitar 10 sentimeter agar aman dan nyaman bagi pejalan kaki.


Sebelumnya, proyek pemeliharaan Jalan Pandanaran Boyolali ini disebut menelan dana hampir Rp22 miliar, meliputi pengerjaan pedestrian hingga pembangunan tunnel atau terowongan Simpang Lima. Desain pedestrian tersebut dikonsep menyerupai kawasan Malioboro di Yogyakarta.


Kepala DPUPR Boyolali, Yulius Bagus Triyanto, menjelaskan tunnel akan dibangun mulai dari area parkir hutan kota di sisi timur hingga menuju Simpang Lima. Berdasarkan dokumen uraian singkat pengerjaan (USP) proyek, terowongan penyeberangan itu dibuat dengan konstruksi beton bertulang berukuran 4 meter x 4 meter dan panjang 26 meter.


“Gambarannya, selama ini masyarakat yang menyeberang di bundaran Simpang Lima harus melipir mencari tempat aman. Nah, kami siapkan terowongan khusus untuk pejalan kaki agar lebih tertib dan aman,” terang Yulius.


Ia menambahkan, sistem drainase dan pembuangan air di dalam tunnel telah diperhitungkan untuk mencegah genangan. Selain itu, area pedestrian akan ditanami pohon peneduh jenis asam serta dilengkapi lampu-lampu klasik guna mempercantik tampilan kawasan.


“Selain tunnel, ada juga pohon peneduh di pedestrian. Kalau enggak salah pohon asam. Terus nanti ada lampu-lampu klasik, jadi akan ada wajah baru Boyolali. Anggap saja ini titik nol-nya Boyolali,” katanya.


Menurutnya, kawasan Simpang Lima dan sekitarnya nantinya akan menjadi landmark baru Boyolali, yang diharapkan mampu memperkuat identitas kota serta menjadi daya tarik bagi wisatawan.