Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Sabtu, 01 November 2025, 9:56:00 AM WIB
Last Updated 2025-11-01T02:56:39Z
BERITA PERISTIWANEWS

Angin Kencang Terjang Magelang, Atap Ponpes An-Nawawi 02 Purwosari Rusak Parah

Advertisement


MAGELANG|
MatalensaNews.com – Hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat (31/10/2025). Salah satu lokasi yang terdampak cukup parah adalah Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi 02 Purwosari, Kecamatan Salaman.


Sejumlah bangunan di kompleks ponpes mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap dan genteng. Pimpinan Ponpes An-Nawawi 02 Purwosari, KH Anang Kholilurrahman, mengatakan angin kencang disertai hujan deras itu datang secara tiba-tiba sesaat setelah waktu salat Jumat.


“Kejadiannya sekitar pukul 12.05. Kami baru pulang dari Jumatan dan ziarah, waktu itu sudah mendung sekali. Tiba-tiba turun hujan lebat disertai angin yang sangat kencang. Kejadiannya cepat sekali,” ujarnya.


Menurutnya, sebagian besar kerusakan terjadi pada genteng dan asbes bangunan. Selain itu, atap galvalum di halaman madrasah serta sebuah warung di area ponpes juga roboh.


“Yang rusak paling banyak genteng dan asbes. Di depan halaman MTs itu galvalum juga roboh, kemudian warung kantin adik saya juga rusak,” terangnya.


Selain bangunan madrasah, asrama santri putra di lantai dua turut terdampak. Beberapa barang seperti baju, kitab, dan buku milik santri ikut basah akibat air hujan yang masuk dari atap yang rusak.


“Yang lantai dua itu asrama pondok putra, bangunan lama. Dihuni sekitar 50 sampai 70 santri. Mereka tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya karena angin datang tiba-tiba,” jelasnya.


Meski kerusakan cukup parah, KH Anang memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya satu santri mengalami luka ringan akibat tertimpa genteng.


“Alhamdulillah semua selamat. Hanya satu anak yang kena kejatuhan genteng, tapi cuma lecet sedikit,” katanya.


Ia memperkirakan jumlah genteng yang rusak mencapai 8.000 hingga 10.000 keping, dengan nilai kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.(Sofie Rahmawati)