Berita foto-Daerah Perkotaan sekarang ini makin sulit untuk mendapatkan tradisi gotong royong.Bahkan beberapa desa secara nyata sudah mulai luntur dan penyebabnya adalah pengaruh modernisasi dan globalisasi serta uang menjadi perusak semangat gotong royong warga. Kehadiran dalam sebuah kebersamaan terkadang diwakili dengan uang. Contoh nyata tidak hadir ronda cukup bayar pakai uang. Tidak hadir dalam pertemuan rapat cukup titip uang iuran.Bahkan tidak ikut kerja bakti dalam masyarakat pun cukup memberi bantuan uang atau makanan sehingga rasa kebersamaan lama-lama akan hilang karena semua orang hanya mementingkan individualisme saja.Namun, untuk wilayah perum Argotunggal rt 04/07 Ledok kecamagan Argomulyo kodya Salatiga,semangat gotong royong masih kental sekali,terlihat masyarakatnya bersatu guyub rukun dalam setiap kegiatan kemasyarakatan.Salah satu contoh hari minggu(28/4/2019),seharusnya merupakan hari libur kerja bagi pegawai.Namun warga masyarakat bersama-sama guyup rukun memperbaiki jalan dan bersih- bersih masjid.Ketua Rt o4/07 Evri mengatakan, bahwa warganya selalu menjaga dan melestarikan budaya saling bantu membantu, masyarakat disini sangat mudah untuk diminta bantuan tenaga, mereka tidak pernah perhitungan dalam hal guyup rukun.Inilah yang membuat warganya bisa hidup rukun dan harmonis.(Guntur)