Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 



Kamis, 05 Desember 2019, 6:52:00 PM WIB
Last Updated 2019-12-05T14:57:30Z
BERITA KOTA

Waduh,Lokomotif KUNKER Kota Salatiga Masih Berjalan Terus

Advertisement
Salatiga,MATALENSANEWS.com-gerbong kegiatan kunjungan kerja (kunker) masih tetap berjalan.Kini giliran KONI yang akan melaksanakan hajatan Kunker ke Bandung selama 3 hari,kamis (5/12/2019).

Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Kota Salatiga,telah menyoroti kunker  anggota Dewan ke Sulawesi dan kegiatan Outbound Kesbangpol, kali ini LCKI mencermati kunker KONI ke Bandung.

Menurut Joko Tirtono SH selaku ketua LCKI kota Salatiga,KONI akan melaksanakan kunker tanggal 8/12/2019 nanti. Sekali lagi LCKI akan getol menyoroti kunker. Masyarakat juga harus sama-sama mampu mengawasinya.Kiita akan minta ada keterbukaan publik tentang pengeluaran anggaran yang telah digunakan kegiatan kunker dan hasil yang dicapai bisa bermanfaat buat warga Salatiga,sehingga tidak menabrak UU no 14 tentang keterbukaan publik.

LCKI tidak mempermasalahkan kegiatan Kunker, namun berharap Kunker bukan ajang untuk menghambur-hamburkan APBD. "Kami mengapresiasi kegiatan yang ada, walaupun sudah teranggarkan. LCKI tidak melihat itu, yang kami lihat adanya pemborosan anggaran APBD", ujar Joko Tirtono SH.

Joko menilai, kalaupun memerlukan Kunker, KONI tidak perlu membawa banyak peserta, cukup pihak berkepentingan saja, maksudnya agar anggaran dapat ditekan sehemat mungkin.

Masyarakat boleh menanyakan dan mengawasi anggaran yang di gunakan kunker dari berbagai instansi.LCKI mendukung kok program study banding, biar tambah pinter dan ada manfaatnya untuk kota salatiga.Tapi kan cukup dengan team ahli yang membidanginya.Sehingga dana pengeluaran bisa ditekan dan tidak pemborosan.

Selain menekan anggaran, Joko juga meminta agar hasil kunker dapat disampaikan kepada masyarakat, paling tidak peserta kunker dibebani tugas membuat laporan.

LCKI sangat  mendukung program study banding,tapi sangat menyayangkan dana APBD kota Salatiga tahun 2019 yang digunakan buat kunker yang menelan biaya kurang lebih 8O M.(Guntur)