Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 


 





 


Jumat, 17 Januari 2020, 6:02:00 PM WIB
Last Updated 2020-01-17T17:17:45Z
News BERITA PERISTIWA

Heboh 2 Keraton Muncul di Jawa Tengah

Advertisement
Salatiga,MATALENSANEWS.com-Fenonena kemunculan Keraton Agung Sejagat (KAS) di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, membuat heboh dan geger di masyarakat, kini publik kembali dibangkitkan ingatannya dengan Kerajaan Jipang di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Junat (17/1/2020)

Keraton Jipang yang dipimpin PRA Barik Barliyan Surowiyoto, terletak di Desa Jipang, Kecamatan Cepu sudah ada sejak 2014 lalu. Bahkan untuk menunjukkan eksistensinya, pengurus keraton pernah melakukan kirab budaya pada 2016 silam. Kala itu, kegiatan juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten Blora.

Keraton Jipang sangat berbeda dengan Keraton Agung Sejagat yang belakangan geger di masyarakat.Keduanya berbeda karakteristik, orientasi dan tujuan dalam pendirian kerajaan.Bahkan kerajaan Jipang tidak pernah mengklaim suatu wilayah untuk membuat pemerintahan baru.

Menurut PRA Barik Barliyan Surowiyoto, berdirinya Keraton Jipang bukan untuk membuat sistem pemerintahan baru atau merugikan masyarakat seperti Keraton Agung Sejagat (KAS) di Purworejo.Karena Kita memiliki legalitas dan sudah terdaftar di Forum Keraton Nusantara yang dipimpin oleh Sultan Cirebon.Deklarasi keraton Jipang pada 2014 lalu dan pihaknya hanya ingin memelihara dan melestarikan kebudayaan peninggalan leluhur. Kearifan lokal berupa tradisi dan budaya yang selama ini telah diwarisi oleh masyarakat Cepu.Bahkan Kerajaan Jipang di Jawa memang sudah pernah ada. Dalam sejarah, kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Aryo Penangsang, keturunan Raden Patah.

Terkait deklarasi pada 2014 serta kirab budaya pada 2016, ia mengatakan pihaknya ingin meluruskan sejarah jika Arya Penangsang (Adipati Jipang masa Kerajaaan Demak) bukanlah seorang pemberontak. Ia juga ingin meluruskan Kerajaan Djipang memiliki sejarah kuat yang belum tertulis.
 Sedangkan Deklarasi itu bukanlah deklarasi klaim kerajaan, terapi hanya ingin mendirikan sebuah yayasan Keraton Jipang, agar para keturunan Arya Jipang atau Arya Panangsang bisa berkumpul kembali dan muncul dipermukaan,terang
PRA Barik Barliyan Surowiyoto.

Secara terpisah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga mengomentari ketidak samaannya keraton Jipang dengan Keraton Agung Sejagat yang belakangan membuat resah dan geger di masyarakat. Keraton Jipang juga tidak meresahkan masyarakat dan selama ini tidak ada keributan yang terjadi di sana.Kerajaan Jipang di Blora lebih pada kebudayaan dan untuk tujuan pariwisata, tetapi Keraton Agung Swjagat (KAS) tujuannya lebih pada unsur penipuan.(Cipto/Yadi)