Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 





 


Senin, 30 Maret 2020, 5:44:00 PM WIB
Last Updated 2020-03-30T10:45:50Z
News BERITA PERISTIWA

Masalah Ekonomi,Seorang Lelaki Tewas Gantung Diri di Pohon Karsen

Advertisement
korban gantung diri Sriyono a(33) warga Dsn. Banjari Rt 23 Rw 08 Ds. Cukil Kec. Tengaran Kab. Semarang
Ungaran,MATALENSANEWS.com-Seorang pria ditemukan tewas Gantung Diri di pohon Karsen pada Senin tanggal 30 Maret 2020, Pukul 05.45 WIB, di Dsn. Banjari Rt 23 Rw 08 Ds. Cukil Kec. Tengaran Kab. Semarang.

Dari informasi yang dihimpun awak media MATALENSANEWS.com, korban atas nama  Sriyono a(33) warga Dsn. Banjari Rt 23 Rw 08 Ds. Cukil Kec. Tengaran Kab. Semarang.

Menurut Ngatemi (60) Ibu korban bahwa sekira pukul 05.45 Wib Sewaktu pulang dari Masjid sesampainya di halaman rumah melihat ada orang laki laki yang menggantung di Pohon karsen.Kemudian saya memanggil Santoso (40) kakak korban, untuk melihat siapa lelaki yang menggantung di pohon. Setelah didekati ternyata yang mengantung Sriyono.

Kemudian kamipun berteriak-teriak dan minta tolong kepada para tetangga. Mendengar teriakan tersebut, para tetangga pada datang kelokasi untuk memastikan dan setelah sampai di lokasi ternyata benar yang mengantung Sriyono, ungkap ibu Korban.

"Korban mengantungkan diri diatas pohon karsen dengan tali Plastik dan kakinya sampai menjulur ketanah,"meliha kejadian tersebut,salah seorang tetangga korban melaporkan ke polsek Tengaran.

Menurut keterangan dari Keluarga dan Jumingan (tetangga) korban sering curhat  banyak mengenai beban ekonomi dan mempunyai banyak hutang, di mana belom bisa bayar dan memiliki 3 orang anak.

Dari hasil Pemeriksaan petugas Kesehatan puskesmas tengaran Bambang dan Obdik serta Bidan Desa Umi, menerangkan bahwa pada tubuh korban di bagian Kemaluan mengeluarkan air Mani serta dubur mengeluarkan kotoran. Serta jeratan pada leher seperti tanda-tanda orang gantung diri dan pada tubuh korban tidak di temukan tanda-tanda penganiayaan.

Setelah adanya hasil pemeriksaan oleh petugas kesehatan keluarga mengiklaskan dan membuat surat pernyataan menerima atas kematian Sriyono dan menolak untuk di Otopsi.Kemudian Jenayah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. (Guntur)