Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 



Sabtu, 23 Mei 2020, 2:45:00 PM WIB
Last Updated 2020-05-23T07:45:19Z
NEWSPENDIDIKAN

Kapan Sekolah Masuk? Ini Penjelasan Menteri Nadiem Makarim

Advertisement
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim
MATALENSANEWS.com- Pemerintah belum menentukan mulainya tahun ajaran baru sekolah pada 2020. Situasi dan kondisi saat ini, ada wabah pandemi virus corona (covid-19), membuat pemerintah perlu mempertimbangkan ulang dalam menentukan tahun ajaran baru.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dengan tegas membantah soal informasi yang beredar bahwa  tahun ajaran baru akan dimulai Juni 2020 mendatang.

“Mohon menunggu dan saya belum bisa memberikan statement apapun untuk keputusan itu. Karena dipusatkan di gugus tugas. Mohon kesabaran. Kalau ada hoax-hoax dan apa sampai akhir tahun, itu tidak benar,” kata Nadiem saat melakukan rapat kerja virtual dengan Komisi X, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (22/5/2020).

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan di tengah pandemi covid-19 saat ini, keputusan mengenai kapan akan dimulai tahun ajaran baru bukan ada di tangannya.

“[Keputusan] bukan di Kemendikbud. Keputusannya kapan, dengan format apa, dan seperti apa, dan karena ini faktor kesehatan, itu masih di gugus tugas,” kata Nadiem melanjutkan.

Sebelumnya, Kemenko Perekonomian sempat menyampaikan kajian awal pemuihan ekonomi yang akan dilakukan secara bertahap. Dalam kajian tersebut disebutkan kegiatan pendidikan di sekolah sudah boleh dilakukan pada 15 Juni 2020. Namun dengan sistem shift sesuai jumlah kelas.

Untuk itu, Nadiem melanjutkan, Kemendikbud sebagai eksekutor pendidikan, selalu siap dengan semua skenario. Skenario apapun, kata dia saat ini masih terus diskusikan dengan apra pakar dan keputusan masih di tangan gugus tugas penanganan covid-19.

Adanya pandemi covid-19 saat ini kata Nadiem, juga sangat berdampak pada sistem pembelajaran yang dilakukan di rumah. Tapi, kata dia dampak ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh negara.

“Memang kita harus jujur dan pragmatis, belajar di rumah jelas punya dampak negatif ke pembelajaran. Bukan hanya di Indonesia, tapi seluruh negara. Tapi kami yakin, keluar dari krisis ini ada hikmah dan pembelajaran, dan keluar dari mindset atau pola pikir yang baru, yang akan jadi katalis di revelousi pendidikan,” jelas Nadiem.

“Walaupun kita mengalami penurunan saat ini, tapi akselerasi untuk keluar dari covid-19 ini menjadi sangat tinggi, dan lebih besar dan lebih cepat bisa melakukan adopsi perubahan2 yang baru, dari sisi teknologi dan pola pikir,” kata Nadiem melanjutkan. (Red)