Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 





 


Minggu, 21 Juni 2020, 3:36:00 PM WIB
Last Updated 2020-06-21T08:36:26Z
NEWSRegional

Sebanyak 47 Persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Gulung Tikar Karena Terdampak Pendemi Virus Corona Covid-19

Advertisement
Pelaku UMKM terkendala dari sisi supply karena terganggunya distribusi selama masa pandemi Covid-19
Salatiga,MATALENSANEWS.com-Pengusaha dan ketua DPD Partai Nasdem kota Salatiga Dandan Febri SE MM mengatakan berdasarkan hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga dan jajaran kepengurusannya, wabah virus Corona memberikan dampak besar terhadap keberlangsungan UMKM.

Dia menjelaskan bahwa, pelaku UMKM pada saat ini harus menghadapi masalah yang cukup besar. "47 persen UMKM berhenti berusaha, kami mencatat seperti itu," katanya saat menyerahkan Bantuan bahan pangan yang dibagikan kepada masyarakat RW 10 Dukuh Krajan, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, dan warga argomas,  Kota Salatiga, Sabtu (20/06/2020),

pelaku UMKM terkendala dari sisi supply karena terganggunya distribusi selama masa pandemi Covid-19. Selain itu, pelemahan dari sisi permintaan semakin menekan keberlangsungan UMKM.

"Jadi perlu quick win respons untuk menjawab ini, pemerintah harus segera merumuskan kebijakan untuk memitigasi problem UMKM yang terdampak tersebut," katanya.

Dijelaskannya, ada tiga hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki dalam upaya memperkuat UMKM, yaitu finansial, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan inovasi model pemasaran terkini.

"Untuk finansial harus dipisahkan, mana yang bisa jadi modal dan yang sudah tidak bisa. Kemudian biaya produksi juga harus selektif, mana yang perlu diproduksi dan tidak," jelasnya.

UMKM juga didorong harus meningkatkan pengetahuan yang luas serta memanfaatkan teknologi pemasaran yang ada saat ini seperti internet. Intinya, UMKM diharapkan dapat mengelola seluruh potensi yang ada dengan memperhatikan hulu dan hilir lebih jelas lagi.

"Sehingga kedepan UMKM semakin kuat jika ada permasalahan yang sama, maupun tidak" ujarnya.

Hal tersebut di aminkan, oleh Sri Setyo Pamilih Karni , ketua PKK  RW 10 dukuh Krajan dan juga pemerhati dan pelaku UMKM freshmut "Setya Bersama"
Lebih lanjut, dikatakan UMKM Indonesia kian resah karena semakin lama omzet yang dihasilkan semakin menurun. UMKM yang dimaksud adalah segala usaha masy kecil dr penjual pulsa, warung makan, pedagang asongan dan lain-lain.

Di masa pandemi ini, aktivitas masyarakat di luar ruangan cenderung berkurang. Ini membuat pendapatan para pelaku UMKM jadi ikut merosot.

Mereka mulai merasa kesulitan dalam menyeimbangkan arus kas. Termasuk memenuhi kebutuhan operasional produksi karena omzet yang didapat tidak sesuai harapan, bahkan sebagian UMKM sudah berada di ambang kritis dan merugi.

Memang, pemerintah sudah berusaha keras mengatasi dan merencanakan berbagai kebijakan untuk mendukung Usaha, seperti restrukturisasi kredit, peningkatan porsi Kredit Usaha Rakyat (KUR), relaksasi pajak, hingga pelayanan terkait ekspor-impor. Tapi semua itu hanya untuk para pengusaha besar yg menikmati, kita yg kecil masih aja "kelabakan"

Tidak hanya pemerintah yang harus turun tangan, kita pun sebaiknya turut serta mengulurkan bantuan.

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk membantu UMKM Indonesia di tengah krisis pandemi COVID-19 ini? kita bisa kok terapkan.

Pertama dengan Beli Kebutuhan di Warung Langganan/Tetangga

Ke dua, Beli Makanan Melalui Ojek Online
Sejak adanya gerakan Social Distancing dan juga Physical Distancing, sebagian besar rumah makan di pinggir jalan atau di dalam mall sangat sepi pengunjung. Bahkan, kini pemerintah melarang masyarakat untuk makan langsung (dine in) di lokasi.

Untuk mengatasinya, kita  bisa  tetap membeli makanan mereka dengan cara take away (dibawa pulang) atau memesannya secara online melalui aplikasi Grabfood atau GoFood.

Ke tiga Beli Pulsa di Counter Pinggir Jalan /tetangga dekat
Tidak hanya pedagang asongan, warteg, dan warung kecil saja yang terkena dampak krisis dari pandemi COVID-19, penjual pulsa pun juga merasakannya.

Ini disebabkan karena pembatasan masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah. Karena hal tersebut, kebanyakan orang memilih untuk membeli pulsa dan kuota internet melalui m-Banking atau e-Commerce.

Padahal kebutuhan pulsa dan kuota internet cenderung meningkat dibandingkan sebelum terjadi pandemi corona karena hampir semua orang menghabiskan banyak waktunya di dalam rumah.

Ke empat Berikan Tip Tambahan pada penjual
Tidak jarang para pelaku UMKM mengeluh akan penghasilan mereka yang berkurang dari hari ke hari dibandingkan sebelum pandemi COVID-19. Masalah tersebut membawa mereka pada ketidaklancaran dan ketidakseimbangan arus kas.

Mau tidak mau, mereka membuka cadangan uang supaya arus kas tetap berjalan dengan normal. Namun, bagaimana jika cadangan uang yang mereka miliki habis?

Apabila kita melakukan pembelian di beberapa toko kelontong, pedagang asongan, atau jasa laundry pakaian, jangan segan-segan memberi mereka sedikit tip tambahan. Terutama bagi toko atau warung yang terlihat sepi pelanggan.

Ini adalah salah satu hal kecil yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan keberadaan mereka. Tentu saja, walaupun sedikit, bantuan ini sangat berharga.

Dan yang terakhir pemerintah segera memberi kebijakan  moneter untuk
Danai UMKM dan Tambahan Modal Usaha

Diakhir wawancara Sri Setyo Pamilih Karni  mengajak semua Sebagai warga negara yang baik, sudah sepatutnya saling bahu membahu demi kesejahteraan bersama.(Gunawan Agus)