.jpg)
Advertisement
 |
| Eska Bayu Sukmawan S.IP Lurah Kumpulrejo |
Gagasan awal adanya lumbung ini berawal dari hasil diskusi antara Eska Bayu Sukmawan S.IP selaku Lurah Kumpulrejo dengan salah satu aktivis sosial di Salatiga.
Disela-sela kesibukannya selaku kepala kelurahan, Eska Bayu menerangkan kepada awak media Matalensanews.com bahwa konsep di awal sebelum dinamakan Lumbung Tulung Tinulung adalah suatu kegiatan mengumpulkan bantuan dari warga untuk warga. "Tentunya peruntukannya untuk warga yang terdampak COVID-19 dan yang harus isolasi".
Menindaklanjuti hasil dari diskusi tersebut, Saya bersama Babin dan Babinkamtibmas Kumpulrejo (Tri Pilar) mengadakan Rapat kecil terkait kegiatan ini, beberapa saran masukan kami ambil dan terwujud nama " Lumbung Tulung Tinulung"ungkap Pak Lurah.
Masih menurut Lurah Kumpulrejo,Konsep kami sederhana yaitu Suatu wadah penggalangan bantuan dimana bantuan menjadi 1 pintu.Baik dari warga sendiri maupun dari paguyuban ataupun pihak swasta.Hal ini di fungsikan agar tidak terjadi tumpang tindih bantuan serta tepat sasaran,baik bantuan dari pemerintah maupun sukarela dari warga.
Sebelum bantuan dari pemerintah dibagi langsung kewarganya, bantuan di pusatkan di Lumbung Tulung Tinulung ini yang nantinya akan di bagikan oleh Tim Gugus Tugas Tingkat RW masing-masing."Sesuai dengan SE Walikota , wajib di bentuk Tim Gugus Tugas sampai Tingkat RW" untuk Kumpulrejo semua sudah ada dan kami maksimalkan dengantambahan adanya Lumbung Tulung Tinulung ini. Dengan kata lain, dimana ada Posko COVID tingkat RW disitu juga ada Lumbung Tulung Tinulung.
Pengurusannya juga Kami serahkan Tim Gugus Tugas RW. Kami tidak membatasi jenis dan jumlah bantuan, bantuan yang sudah berjalan meliputi bantuan Masker, Handsanitaser, sarung tangan dan bantuan bahan makanan pokok.Bahkan untuk sayuran dan kebutuhan oprasional tim juga ada yang mencukupi ( gula,kopi,makanan).
Alhamdulillah kegiatan posko maupun lumbing berjalan dengan baik. Karena memang tidak bisa dipisahkan ada Posko ada juga lumbung. Sosialisai di awal kegiatan ini ke masing masing pertemuan RW secara kebetulan.Dengan hadir pribadi ke semua RW mulai dari RW 1 sampai RW 10 kesemuannya mendukung dengan baik.
Ternyata diluar prediksi adanya lumbung Tulung Tinulung ini, ternyata menjadi pemacu untuk mematik kesadaran masing-masing warga yang mampu tentang arti tolong menolong sesama.Kami tanamkan budaya saling memberi dengan adanya lumbung ini, bahkan tidak sedikit yang secara iklas memberikan dengan iklas sebagian bantuan yang di dapatkan dari pemerintah untuk kepentingan posko.
Dengan keiklasan dari tangan mereka si pendapat bantuan diserahkan lansung ke Lumbung.Hal ini tidak ada yang meninstruksikan, maupun memaksa. "Murni dari niat pribadi si penerima bantuan pemerintah," ungkap Lurah Kumpulrejo.(Budi)
