Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 



Jumat, 17 September 2021, 8:24:00 PM WIB
Last Updated 2021-09-17T13:24:41Z
NEWSPERISTIWA

Akibat Terendam Banjir, Ratusan Pohon Buah Buahan Milik Petani di Taliabu Mati

Advertisement


TALIABU,MATALENSANEWS.com- Ratusan pohon milik petani di wilayah Desa Ratahaya, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, mati akibat terendam banjir.


Pohon yang tengah menjadi pokok pengahasilan bagi petani itu di antaranya, buah durian 103 pohon, rambutan 20 pohon, alpukat 5 pohon, duku 2 pohon, lemon manis 5 pohon.


Jika diperkirakan, kerugian pada tumbangnya pohon tersebut sekitar puluhan juta rupiah. Terpantau, lokasi perkebunan petani tesebut hingga mengalami longsor. 


Peristiwa alam yang mengancam tanaman petani tersebut sudah terjadi sejak 2 tahun lalu. 


"Saya punya tanaman pohon ini ratusan lebih yang mati, padahal ini lah satu-satunya mata pencaharian saya untuk keluarga. Kalau mau dibilang sudah sejak 2019 banjir dari air kali yang ada dekat di wilayah sini menghantam  tanaman saya ini. Dan kalau sudah begini kami mau mengadu ke sapa," ujar Masluhu, seorang petani di Taliabu, kepada media, Jum'at (17/9/2021).


Dia menjelaskan, faktor penyebab terjadinya banjir di wilayah perkebunannya, akibat tidak tertatanya selokan air di area setempat.


"Banjir ini di bersumber dari sungai waitina dan air kenari di kilo 8 desa Ratahaya, air itu mengalir dan jembatan yang ada di dekat perkebunan saya itu tidak sesuai kapasitas. Nah itulah, dengan banjir air yang banyak, sehingga meluap sampai ke lokasi perkebunan dan ke rumah saya. Seandainya kalau jembatan dia punya tempat lewat air besar maka pastinya tidak ada air yang meluap, lantaran kecil lubang tempat lewat air di jembatan itu," jelas dia.


Menurut Masluhu, kerugian pada tanamannya mencapai jutaan rupiah. Sementara itu, dia berharap ada perhatian Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu.


"Kami hanya bisa pasrah dengan peristiwa yang ada, makanya kami sebagai warga yang berprofesi petani hanya berharap ada pembenahan terkait masalah yang saya alami," pinta Masluhu.


(***)