Advertisement
Maluku,MATALENSANEWS.com - Diketahui oknum oknum anggota kepolisian maluku tengah provinsi maluku, telah melakukan tindakan brutal dan tidak berprikemnusian dengan cara menembaki warga tanpa belas kasian, tanpa merasa berdosa, tanpa merasa bersalah. Rabu tanggal 7 Desember 2021, sekira pukul 05:20 WIT, dini hari.
Tindakan oknum anggota kepolisian telah mendatangi warga masyarakat Negeri Tamilouw Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah pada subuh tadi pagi ( Dini hari).
Di kala kondisi warga masyarakat baru bangun tidur, ada yang masih dalam terjaga.
Sialnya lagi, hari ini siswa siswi akan melangsungkan ulangan sekolah, terpaksa harus di batalkan karena ada larangan dari pihak kepolisian.
Sebab Tindakan oknum kepolisian dengan cara memukul dan menembaki warga masyarakat setempat.
"Mengakibatkan 18 warga masyarakat luka luka karena terkena peluru tajam, di antaranya 16 orang laki laki dan 2 orang dari ibu ibu yang tidak tahu masalah apa." ungkap Saddam Wailissa melalui tulisan akun Facebooknya.
Dari pantauan media ini melalui tulisan Saddam Wailissa bersama Dheva Yusdistira Waleurubalagu, di akun Facebook itu, dia menyebutkan oknum anggota kepolisian yang telah mendatangi ke Negeri Adat Tamilouw dengan bersenjata lengkap untuk mencari pelaku pembakaran kantor desa tersebut.
Pelaku tersebut belum diketahui dan belum tentu terbukti bersalah karena masih berstatus sebagai saksi. Tetapi hendak di tangkap.
Paranya lagi kepolisian yang datang itu memakai kendaran barakuda 2 unit, Waterkanen 1, mobil perintis 16 buah.
Hal ini membuat warga masyarakat terutama ibu ibu dan anak anak menjadi panik dan ketakutan seakan akan ada teroris.
Padahal hanya menangkap orang saja yang di curigai dan masih berstatus sebagai saksi, tindakan kepolisian yang di nilai tidak punya adab menurut adat setempat. akhirnya beraduh argumen dengan warga sampai memukul dan menembaki warga setempat." tulis Saddam di akun Facebooknya.
Kami berharap dari semua pihak agar bersama bersama meminta Kapolri agar insiden tersebut secepatnya di tuntaskan pelaku pelaku itu.
"Dan serta komandan kompi, komandan tehnis di lapangan dan Kapolres Maluku Tengah (Malteng) agar bertanggung jawab selaku otak di balik insiden itu." tegasnya.
Media terbitkan berita ini, sementara belum dapat konfirmasi Kapolda dan Kapolres setempat.
( **)